Senin, 17 Oktober 2016

Cara Berkebun atau Budidaya Tanaman Sirih

Cara Berkebun atau Budidaya Tanaman Sirih



Cara Berkebun atau Budidaya Tanaman Sirih – Anda pasti kenal daun sirih yang punya banyak manfaat. Baik untuk menjaga kesehatan mulut ataupun untuk menjaga kesehatan bagian kewanitaan. Berikut kami sajikan ulasan tentang cara budidaya tanaman sirih yang dapat anda lakukan.

3 Teknik Budidaya Tanaman Sirih

Perlu diketahui teknik budidaya yang dapat Anda lakukan ada 3 macam. Antara lain : stek, runduk, dan stek air. Bila anda ingin mendapat hasil maksimal, 3 cara tanam yang direkomendasikan ini harus dilakukan dengan benar.

Cara Menanam Sirih dengan Metode Stek

Jika ingin memakai cara menanam stek, langkah yang harus dilakukan. Cara ini merupakan cara paling mudah. Pertama, siapkanlah media tanam untuk stek yakni tanah, pasir dan pupuk kompos. Pastikan perbandingan bercocok tanam memakai media ini punya jumlah yang tepat yakni perbandingan 3:1:3. Kemudian masukan bahan yang disiapkan tadi kedalam polybag berdiameter 10 cm.

Media penanaman tanaman sirih harus dilubangi dahulu bagian bawahnya. Untuk melakukan penanaman, diharuskan menyediakan batang sirih berusia sudah cukup tua. Potonglah batang sirih tadi kira-kira dua ruas lalu rendam batang ini kedalam air kira-kira 15 menit. Kemudian angkatlah dari rendaman.

Masukan hasil stek kedalam media tanam yang sudah disediakan. Nantinya yang akan menjadi bakal pohon sirih baru. Pastinya juga harus dilakukan perawatan yang pas untuk tanaman ini. Tanamlah pada media yang teduh dan selalu perhatikan pertumbuhannya. Bila anda menemukan adanya infeksi ataupun serangan hama, segeralah memakai pestisida atau bakterisida supaya infeksi tidak semakin parah.

Proses Penanaman Sirih Secara Merunduk

Jenis sirih yang dapat anda temukan salah satunya ialah jenis sirih merah. Tanaman ini dapat ditanam dengan memakai proses merunduk. Adapun cara melakukannya?. Pertama, pilihlah batang daun sirih cukup panjang lalu letakan batang ini di tanah ataupun media yang sudah disiapkan. Setelah sekian minggu, akar tanaman ini kemudian akan tumbung dan akan tumbuh lagi batang sirih baru yang telah siap untuk dipotong.

Metode penanaman ini juga dapat dipakai untuk jenis tanaman sirih hitam. Jika anda melakukan langkah tersebut dengan benar, maka tanaman ini akan tumbuh dan berkembang dengan sempurna. Pertumbuhan tanaman sirih tergolong cukup unik karena tanaman ini hidup secara merambat serta bersandar pada pohon lain. Tanaman ini dapat memiliki batang pohon yang tingginya mampu mencapai 5 hingga 15 meter. Tanaman yang sangat kaya manfaat ini dapat menjadi salah satu sumber penghasilan untuk peluang bisnis Anda.

Cara Menanam Sirih dengan Metode Stek Air

Selain 2 jenis tadi, ada jenis lainnya yakni sirih hijau. Sirih yang ini dapat ditanam dengan memakai metode stek air. Cara ini juga merupakan cara termudah untuk dilakukan bagi petani pemula. Pertama, potong batang sirih yang sudah disediakan, lalu rendam batangnya di dalam air. Lalu tunggulah hingga batang tadi mengeluarkan akar. Namun Ingat, pada saat melakukan proses ini batangnya saja yang direndam, bukan daunnya.

Perawatan pada Tanaman Sirih

Usahkan dalam memelihara tanaman sirih ini dengan cara menyirami setiap hari. Penyiraman secara rutin mampu membuat tanaman ini tumbuh cepat. Pada saat panen, tanaman sirih dapat dijadikan sarana bisnis yang menguntungkan untuk Anda karena tanaman ini banyak dicari oleh orang karena khasiat dan manfaatnya yang sangat luar biasa.

Sumber: www.tanamanobat.net

Cara Memelihara Tanaman Pakis

Cara Memelihara Tanaman Pakis



Pakis adalah tanaman yang sangat populer sebagai tanaman hias di dalam maupun di luar rumah. Tanaman yang telah ada sejak zaman prasejarah ini memiliki puluhan ribu spesies. Tanaman pakis memiliki tampilan yang beragam, mulai dari yang tinggi dan tipis hingga yang padat dan bersemak, namun perawatan dan kebutuhannya relatif sama. Secara umum, tanaman pakis minim pemeliharaan dan kuat, namun tetap memerlukan sedikit perawatan untuk tumbuh bagus dan besar.

Metode 1 dari 2: Memelihara Tanaman Pakis di Dalam Rumah
1
Pilih lokasi yang tepat. Pakis memerlukan cahaya matahari dari pembayangan dan lingkungan sekitar (lebih daripada cahaya matahari langsung). Letakkan tanaman pakis dekat dengan jendela yang menghadap ke arah utara, karena jendela yang menghadap ke timur atau barat cenderung memberikan terlalu banyak cahaya langsung. Jika tidak ada jendela yang menghadap utara maka Anda bisa meletakkannya dekat dengan jendela yang menghadap ke selatan. Letakkan tanaman agak jauh dari jendela sehingga lebih banyak menerima pengaruh cahaya tak langsung.
2
Pertahankan kelembaban di sekitar tanaman pakis. Tingkat kelembaban yang tinggi di udara merupakan kondisi sempurna yang disukai oleh tanaman pakis. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kelembaban sebagaimana dibutuhkan tanaman pakis. Pertama, menanam pakis di dalam pot ganda atau melengkapi ruangan dengan mesin pelembab udara (humidifier). Untuk menanam pakis dengan sistem pot ganda, pilih pot ke dua berukuran lebih besar dari pot yang digunakan untuk menanam pakis. Isilah pot dengan media tanam dari spons (moss) yang sudah direndam dalam air, kemudian masukkan pot berisi pakis ke dalamnya. Tutuplah permukaan tanah pot pakis serta bagian tepi dalam pot besar dengan moss yang telah direndam, dan sirami setiap beberapa hari sekali untuk memastikannya tetap basah.
Jika Anda menggunakan pelembab udara (humidifier), tempatkanlah di dekat tanaman pakis untuk memberikan dampak pertùmbuhan yang terbaik.
Anda dapat melakukan pengembunan pertama menggunakan botol pembuat embun atau memakai air suam-suam kuku. Namun cara itu hanya perlu dilakukan setiap beberapa hari sekali karena dapat menyebabkan timbulnya bercak.
3
Jaga kestabilan temperatur. Sebagian besar tanaman pakis untuk ruang dalam merupakan spesies dari daerah tropis. Meskipun demikian tidak semuanya memerlukan cuaca tropis. Pastikan bahwa temperatur dalam rumah Anda (atau setidaknya di dalam ruang di mana pakis diletakķan) berada pada kisaran 20°C. Pakis dapat bertahan dalam suhu rendah hingga 15°C, namun pada temperatur rendah itu tanaman tidak bisa berkembang dengan baik. Apabila ragu, Anda bisa menaikkan temperaturnya.
Pertimbangkan untuk meletakkan tanaman pakis di area kamar mandi. Di area tersebut kelembaban dan temperaturnya cenderung tinggi karena pengaruh siraman air pada saat ada aktivitas mandi.[1]
4
Siramlah tanaman pakis secara teratur. Tanaman pakis menyukai udara lembap dan juga tanah yang basah. Pastikan tanaman pakis dalam pot selalu basah (tapi tidak terendam). Artinya, lebih baik setiap hari Anda menyiraminya dengan sedikit air daripada dalam jumlah banyaķ tapi hanya sesekali.
5
Pupuklah tanaman pakis sekali sebulan. Kunjungilah pusat penjualan tanaman terdekat dan carilah pupuk tanaman rumah yang dikhususkan untuk spesies pakis; jika perlu bertanyalah pada petugas di sana untuk mendapat bantuan. Semprotkan pupuk ke tanaman pakis setiap bulan untuk memberikan nutrisi yang mungkin tidak ada dalam campuran media tanam. Untuk melakukan pemupukan, setidaknya Anda harus menunggu selama enam bulan setelah pakis ditanam dalam pot.
6
Buanglah bagian tanaman yang mati atau terserang penyakit. Meski cenderung kuat dan tidak mudah mati, tanaman pakis dalam ruang bisa juga terserang berbagai penyakit. Jika Anda mendapati tanaman pakis terkena penyakit, potonglah bagian yang rusak. Bila karena kelalaian Anda, tanaman pakis perlahan mulai mati dan pada akhirnya mati, lakukan hal yang sama yaitu membuang bagian yang rusak/mati dengan cara memotongnya. Namun bila ternyata penyakit telah menyerang seluruh bagian tanaman, cara terbaik adalah memusnahkan tanaman tersebut daripada penyakit menyebar dan menulari tanaman lain yang ada di rumah Anda.
Lakukan penanaman ulang setelah pakis berumur setahun atau lebih. Dalam waktu yang cukup lama, pakis jenis apa pun akan berkembang memenuhi pot. Waktu penanaman ulang untuk setiap jenis pakis berbeda-beda tergantung kondisi kesehatan tanaman. Namun, Anda mungkin perlu mengganti potnya dengan yang lebih besar paling cepat enam bulan setelah penanaman.[2]


Metode 2 dari 2: Memelihara Tanaman Pakis di Luar Rumah
1
Tanamlah pakis di lokasi yang ideal. Jika Anda memiliki pakis yang telah tumbuh di taman/kebun, Anda tidak perlu memindahkannya kecuali tanaman tersebut menunjukkan tanda-tanda terserang penyakit. Tanaman pakis menyukai pembayangan dan juga udara lembab, karena itu tanamlah di bawah rindangnya tanaman besar atau pepohonan. Tanamlah (atau lakukan penanaman kembali) pakis di area taman bagian utara atau yang tidak terkena cahaya matahari langsung. Jika pakis dibiarkan berada di area yang terpapar cahaya matahari maka daunnya akan terbakar.
2
Jagalah agar tanah tetap basah. Jika di daerah Anda hujan tidak turun secara teratur, sebaiknya Anda menyiram tanaman pakis setiap hari agar tanahnya tetap basah/lembab. Tambahkan lapisan padat dedaunan pinus atau mulsa pada bagian atas tanah; dengan tebal ideal kira-kira 5-7 cm. Cara tersebut akan membantu menjaga kelembaban dan tingkat evaporasi tetap tinggi sehingga udara di sekitar tanaman akan sedikit lebih lembab.
3
Pupuklah tanaman pakis sekali sebulan. Enam bulan setelah penanaman, Anda dapat mulai melakukan pemupukan tanaman pakis untuk meningkatkan pertumbuhan. Pilihlah jenis pupuk organik yang bisa disemprotkan pada pakis (ikuti petunjuk yang ada pada kemasan). Selain itu, Anda juga bisa menambahkan lapisan kompos atau mulsa di atas tanah untuk menciptakan lingkungan pertumbuhan yang baik bagi tanaman pakis.
4
Potonglah daun pakis yang rusak. Di ruang luar, tanaman pakis relatif tidak memiliki banyak hama pengganggu, selain siput dan satu atau dua penyakit langka. Bagaimanapun, jika Anda mendapati daun pakis rusak atau terserang penyakit, gunakan gunting tanaman untuk memotongnya. Cara tersebut akan menjaga mutu tanaman yang tersisa dan mengantisipasi agar penyakit tidak menyebar ke bagian lain.
5
Jika perlu lakukan penanaman ulang. Dari waktu ke waktu tanaman pakis akan tumbuh lebih besar, dan memerlukan pemisahan dan penanaman ulang. Untuk membagi tanaman pakis besar ke dalam beberapa tanaman kecil, berhati-hatilah menggali serta mengangkat pakis berikut akarnya. Berhati-hatilah membagi tanaman menjadi beberapa bagian; biasanya tanaman pakis tumbuh dalam rumpun sehingga cukup mudah untuk membaginya. Tanam kembali setiap rumpun yang telah dipisahkan dan sirami dengan baik.

Sumber: id.wikihow.com

Budidaya Tanaman Bawang Daun

Budidaya Tanaman Bawang Daun


Mayoritas masyarakat Indonesia sangat menyukai aroma yang sangat sedap dari bawang daun atau daun bawang, dalam beberapa jenis masyakat ada yang wajib menggunakan penyedap aroma bawang daun ini, selain itu rasanya juga gurih dan akan menjadikan selera makan kita semakin bertambah jika masakan ditambahkan dengan bawang daun. Untuk itu sepertinya kebutuhan akan bawang daun tidak akan ada habisnya, maka dari itu budidaya bawang daun masih sangat berpeluang baik untuk dilakukan oleh para petani Indonesia.

Jadi mau tunggu apa lagi mari kita manfaatkan peluang yang sangat bagus ini. Potensi pasar bawang daun masih cukup bagus, termasuk untuk pasar ekspor.

Beberapa jenis masakan yang menurut saya wajib menggunakan bawang daun diantaranya: sop, martabak telur, soto, opor, rendang,

Sebelum saya bahas teknis dan cara budidaya bawang daun akan saya bahas terlebih dahulu tentang bawang daun itu sendiri.

Bawang daun atau biasa juga disebut daun bawang merupakan jenis sayuran dari kelompok bawang yang banyak digunakan dalam masakan.

Daun bawang sebenarnya istilah umum yang dapat terdiri dari spesies yang berbeda. Jenis yang paling umum dijumpai adalah bawang daun (Allium fistulosum). Jenis lainnya adalah A. ascalonicum, yang masih sejenis dengan bawang merah. Kadang-kadang bawang prei juga disebut sebagai daun bawang.

Berikut akan kami bahas artikel tentang budidaya bawang daun, gampang-gampang susah memang untuk budidaya bawang jenis yang satu ini, namun bagi kalangan petani yang berpengalaman saya yakin sudah tak asing lagi dengan teknis dan cara budidaya bawang daun.

Teknis dan Cara Budidaya Bawang Daun

Pembibitan

Ada dua cara melakukan pembibitan bawang daun. Pertama, menggunakan pembibitan benih dan kedua menggunakan pembibitan anakan. Tahap pertama budidaya bawang daun adalah pembibitan. Berikut ini merupakan tahap pembibitan bawang daun.

Pembibitan Benih 

Benih disemai di sebuah bedengan selebar 100-120 cm dan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan.
Tanah digemburkan dan diolah dengan ukuran kedalaman sekitar 30cm. Kemudian, pupuk kandang sebanyak 2 kilogram dicampurkan ke dalamnya.
Bedengan diberi semacam atap berbahan plastik transparan dengan ketinggian 100-150cm di sebelah timur, sementara tinggi di sisi barat cukup 60-80cm.
Benih pun ditaburkan pada sebuah garis atau larik-larik melintang dengan kedalaman sekitar 1cm dan jarak tiap-tiap larikan tidak lebih dari 10cm.
Sambil menunggu kecambah muncul, tutuplah benih tersebut dengan karung goni yang basah atau bisa juga menggunakan daun pisang.
Untuk merawatnya, disarankan agar penyiraman dilakukan setiap hari.
Pada usia 1 bulan, saatnya bibit diberikan pupuk daun dengandosis anjuran 1/3 hingga ½ dengan cara disemprot.
Nah, jika sudah berusia 2 bulan dan ketinggian bibit sudah mencapai 10cm hingga 15 cm, bibit bawang daun sudah siap dipindahkan.
Pembibitan Anakan

Berikut ini adalah bagaimana daun bawang dibudidayakan menggunakan pembibitan anakan.
Memilih rumpun yang hendak dibuat menjadi bibit haruslah berumur 2,5 bulan dan dalam kondisi sehat tidak terseranghama.
Pembongkarannya, rumpun piliahan tadi diangkat bersama dengan akar-akarnya.
Selanjutnya, tanah yang menempel dan akar atau daun tua ikut dibuang.
Pisahkanlah rumpun tersebut hingga kita mempunyai rumpun baru yang terdiri dari 1-3 anakan daun bawang.
Cara penanamannya adalah membuang sebagian daun dan bibit pun disimpan pada lokasi lembap serta teduh dengan durasi sekitar 5 hingga 7 hari.
Bibit pun siap ditanam.
Persiapan Lahan

Lahan yang sesuai untuk penanaman bawang daun adalah tanah hitam yang gembur dan banyak humus. Selanjutnya tanah diolah dan sebaiknya pengolahan tanah dilakukan 15-30 hari sebelum tanam, tanah diolah dengan dicampur Pupuk Organik. Buatlah persemaian. Caranya, olah tanah, lalu tanam biji atau anak tunas sebagai bibit. Untuk 1 ha lahan, dibutuhkan bibit (tunas) sebanyak 200.000 anakan atau 1,5-2 kg biji. Siapkan lahan untuk penanaman. Caranya, cangkul tanah sedalam 30-40 cm, kemudian berikan pupuk kandang sebanyak 10-15 ton/ha. Buat bedengan selebar 0,6-1 m. Buat parit dengan lebar 20-30 cm di antara bedengan. Pengapuran dilakukan jika tanah ber-pH < 6.5 dengan 1-2 ton/ha kapur dolomit dicampur merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm. Buat lubang tanam dengan jarak 20 x 20 cm sedalam 10 cm.

Penanaman
Pindahkan bibit ke lahan penanaman setelah berumur 2 bulan (tingginya 10-15 cm).
Waktu tanam terbaik awal musim hujan (Oktober) atau awal kemarau (Maret).
Sebelum ditanam, bibit dicabut dengan hati-hati, lalu potong sebagian akar dan daun.
Rendam bibit dalam fungisida dengan konsentrasi rendah (30%-50% dari dosis yang dianjurkan) selama 10-15 menit.
Tanam bibit dalam lubang yang telah disediakan, lalu padatkan tanah disekitar pangkal bibit atau pada bagian akar.
Pemeliharaan
Setelah bawang daun berumur 15 hari setelah tanam lakukan penyulaman, bila ada bibit bawang daun yang mati atau yang pertumbuhannya kurang baik.
Lakukan penyiangan gulma setiap 3-4 minggu, atau setiap kali tumbuh gulma di sekitar tanaman bawang daun.
Pembubunan bagian dasar tunas selama 4 minggu sebelum panen.
Potong batang bunga dan daun tua untuk merangsang tunas.
Siram 2 kali sehari, usahakan untuk tidak terlalu becek/basah.
Lakukan penyemprotan pestisida jika diperlukan bila muncul tanda-tanda hama dan penyakit, usahakan dengan pestisida nabati/organik.
Pemupukan

Berikan pupuk pertama pada saat bawang daun berumur 25-30 hari setelah tanam. Selanjutnya lakukan pemupukan sesuai kebutuhan tanaman dengan memperhatikan laju pertumbuhan tanaman. Untuk hasil yang maksimal, menjaga kermahan lingkungan, dan hasil panen bawang daun yang sehat untuk dikonsumsi, gunakan Pupuk Organik.

Hama dan Penyakit
Ulat bawang/ulat grayak (Spodoptera exiqua Hbn.). Pengendalian: cara pergiliran tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae atau dengan perangkap ngengat.
Ulat tanah (Agrotis ypsilon Hufn.) Pengendalian mekanis: mengumpulkan ulat di malam hari, menjaga kebersihan kebun dan pergiliran tanamandengan tanaman bukan Liliaceae.
Thrips/kutu loncat/kemeri (Thrips tabbaci Lind.). Pengendalian: pergiliran tanaman bukan Liliaceae; menanam secara serempak; memasangperangkap serangga berupa kertas/dengan insektisida Mesurol 50 WP.
Bercak ungu (Alternaria porri (Ell.) Cif.). Pengendalian: cara perbaikan tata air tanah, pergiliran tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae dan menggunakan bibit sehat.
Busuk daun/embun tepung (Peronospora destructor (Berk.) Casp).Pengendalian: menggunakan benih/bibit sehat, rotasi tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae.
Busuk leher batang (Bortrytis allii Munn.). Gejala: leher batang menjadi lunak, berwarna kelabu, bentuknya menjadi bengkok dan busuk.Pengendalian: pergiliran tanaman bukan Liliacea, penggunaan benih/bibit sehat, meningkatkan kebersihan kebun dan tanaman.
Antraknose (Collectotrichum gleosporiodes Penz.). Gejala: daun bawah rebah, pangkal daun mengecil dan tanaman mati mendadak. Pengendalian: menggunakan bibit/benih sehat, perbaikan tata air, rotasi tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae, mencabut tanamanyang sakit.
Panen
Umur Panen 2,5 bulan setelah tanam.
Jumlah anakan maksimal (7-10 anakan), beberapa daun menguning.
Seluruh rumpun dibongkar dengan cangkul/kored di sore hari/pagi hari.
Bersihkan akar dari tanah yang berlebihan.
Pasca Panen
Bawang daun yang telah dipanen disimpan di tempat teduh, lalu cuci sampai bersih dengan air mengalir/disemprot, lalu tiriskan.
Ikat dengan tali rafia pada bagian batang dan daun.
Berat setiap ikatan sekitar 25 kg.
Bawang daun disortir sesuai ukuran diameter batang dan panjang daun.
Simpan pada temperatur 0,8-1,4 °C sehari semalam untuk menekan penguapan dan kehilangan bobot, dan agar bawang daun tetap segar saat akan dipasarkan.
Bawang daun siap untuk dipasarkan.
Selain di budidayakan di lahan yang luas bawang daun juga sangat cocok jika dibudidayakan dalam pot atau polybag, untuk budidaya bawang daun dalam pot atau polybag pada prinsipnya sama, hanya berbeda media tanamnya saja. Jadi tidak ada salahnya bagi Anda yang tidak memiliki pekarangan yang luas bisa mencoba budidaya bawang daun dalam pot atau polybag.

Sumber: www.petanihebat.com

BUDIDAYA BUAH MANGGIS CARA MENANAM TANAMAN MANGGIS

BUDIDAYA BUAH MANGGIS CARA MENANAM TANAMAN MANGGIS




Budidaya buah manggis atau menanam tanaman manggis sudah banyak dilakukan oleh para petani Indonesia, apalagi pada masa sekarang banyak ahli yang menemukan berbagai khasiat dan manfaat dari tanaman buah manggis untuk kesehatan tubuh manusia, maka tidak heran apabila permintaan buah manggis semakin hari semakin meningkat.

Dengan meningkatnya permintaan seperti itu secara otomatis kebutuhan akan buah manggis pasti meningkat, hal ini bisa menjadikan peluang bagi para petani, khususnya para petani buah - buahan untuk mencoba membudidayakan buah manggis ini.

Di bawah ini akan dibahas secara singkat bagaimana langkah - langkah dalam melakukan budidaya buah manggis atau cara menanam tanaman manggis yang baik.

Syarat Tumbuh Buah Manggis

Tanah yang disukai tanaman manggis adalah jenis tanah yang gembur yang kaya kandungan bahan organik dengan drainase yang baik. Sebaliknya, tanaman manggis tidak menyukai tanah yang bersifat basa dan rendah kesuburannya. Tanah untuk tanaman manggis harus senantiasa lembap, tetapi tidak menggenang. Air tanah sedalam 2 m dari permukaan tnah cocok untuk tanaman manggis.

Curah hujan yang merata dengan sepuluh bulan basah dalam setahun amat disukai tanaman manggis. Sementara udara yang lembap dengan suhu udara 25-32°C sangat menunjang pertumbuhannya. Pada masa awal pertubuhan, manggis menyukai naungan. Akan tetapi, menjelang dewasa, sinar matahari penuh apat mempercepat masa awal produksinya. Sejauh ini tanaman manggis yang produktif dijumpai pada ketinggian 5-500 m di atas permukaan laut.

Pemilihan Bibit Buah Manggis
Dalam menanam manggis, penggunaan bibit perlu hati-hati agar nanti kita tidak kecewa. Bibit sebagai cikal bakal tanaman bisa diibaratkan sebagai modal yang ditanamkan dan akan bisa dipetik hasilnya setelah tanaman berbuah.

Penggunaan bibit manggis unggul merupakan salah satu factor yang menunjang keberhasilan penanaman manggis. Bibit manggis unggul nantinya akan menghasilkan buah yang berkualitas.
Sifat buah manggis berbeda dengan tanaman buah lainnya, misalnya durian. Durian mempunyai sifat menyerbuk silang sehingga kalau bijinya ditanam, buah yang akan dihasilkan akan lain dari induknya. Hal ini tidak terjadi pada manggis.

Pembentukkan buah manggis bersifat apomiksis. Artinya, biji manggis berbentuk tanpa pembuahan.Bila diperhatikan, bunga manggis mempunyai tangai tepung sari yang pendek dan kering sehingga tidak bisa berfungsi sebagai penyerbuk. Walaupun demikian, biji manggis akan terbentuk dengan sendirinya karena adanya hormone endogen biji.

Ada petani yang beranggapan bahwa kalau menanam manggis, cukup menanamnya dengan menggunakan bibit dari biji. Toh nanti hasilnya akan persis sama dengan induknya. Pendapat ini memang ada benarnya mengingat manggis bersifat aporniksis.

Akan tetapi, perlu diingat walaupun buahnya akan persis sama dengan induknya, tanaman manggis asal biji baru akan berubah awal atau berbuah pertama kali setelah berumur sepuluh tahun atau lebih semenjak tanam. Sebaliknya, kalau kita menanam bibit vegetative, tanaman manggis akan berubah setelah berumur lima tahun setelah tanam. Bibit manggis yang ada saat ini terdiri dari bibit asal biji, sambungan, dan susunan. Untuk membedakkan macam-macam bibit yang ada ini, sebaiknya kita mengetahui cirri-cirinya.


Bibit asal biji, cirri-cirinya adalah batangnya tegak dan kekar. Batang tampak mulus, tidaka da bekas penyembuhan luka. Bibit asal biji baik digunakan untuk batang bawah dalam perbanyakan dengan cara sambungan atau susunan.
Bibit sambungan, cirri-cirinya adalah adanya bekas penyembuhan luka yang biasanya berbentuk huruf V pada batas sambungan antara batang atas dan batang bawah.
Bibit susuan, cirri-cirinya adalah pertumbuhan batang atas seolah-olah bergandengan dengan batang bawah. Pada sisi-kiri dan kanan batang bawah-tempat terjadinya penyusunaan dengan batang atas akan tampak jelas adanya penyembuhan luka.

Penanganan Bibit Manggis Sebelum Ditanam

Bibit yang baru dibeli sebaiknya janagn langsung ditanam. Suhu yang panas dan adanya goncanagn selama pengangkutan menyebabkan bibit menjadi stress.oleh kareana itu, pemulihan kondisi iklim dilokasi yang baru belum tentu sama dengan iklim ditempat asal bibit sehingga perlu waktu untuk penyesuaian dengan lingkungan yang baru.

Bibit yang dikirim dengan pengepakan segera dikeluarkan dari kemasannya dengan hati-hati dan ditempatkan di tempat yang teduh, tetapi masih cukup menerima sinar matahari (30%cahaya). Penyimpanan bibit diatur sedemikian rupa sehingga antara daun bibit yang satu dengan yang lain tidak bersentuhan.Bila media dalam polybag kering, segera dilakukan penyiraman. Penyiraman selanjutnya bisa dilakukan setiap dua kali sehari.

Waktu yang diperlukan oleh bibit untuk beradaptasi dengan lingkungan baru bisa bervariasi dari 2 minggu hingga beberapa bulan, tergantung dari kondisi kesegarannya. Ini bisa diamati dari adanya tanda-tanda pertumbuhan pada bibit tersebut.

Setelah bibit kelihatan segar, bibit bisa ditanam dikebun. Akan tetapi, bila waktu penanamannya masih lama, sebaiknya selain disiram bibit diberi pupuk daun. Bibit daun yang bisa dipergunakan antara lain Forest, supermes, atau algafer dengan konsentrasi berbeda-beda sesuai petunjuk pada kemasannya. Larutan pupuk ini disemprotkan ka bagian bawah dan atas permukaan daun secara merata. Untuk menjaga pertumbuhan yang baik, pemupukan dapat dilakukan setiap minggu. Penyemprotan dengan insektisida dan fungisida hanya dilakukan bila terdapat gejala serangan hama dan cendawan.

Persiapan Lahan

Lahan pertanian yang belum pernah ditanami palawija biasanya ditumbuhi semak berdaun lebar, alang-alang, atau rerumputan lain. Semua gulma (tumbuhan pengganggu) ini harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum lahan diolah lebih lanjut. Setelah itu, tanah dicangkul dan akar-akar tanaman dikumpulkan, lalu dibakar. Pencangkulan perlu dilakukan supaya tanah menjadi  gembur sehingga perakaran tanaman manggis dapat berkembang dengan baik. Untuk lahan yang sangat luas, kurang praktis jika seluruh lahan dicangkul. Disarankan pengolahan terbatas pada titik-titik tertentu dimana bibit akan ditanam.

Sistem Penanaman dan Pembuatan Lubang Tanam

Kegiatan selanjutnya adalah membuat peta kebun dengan memperhitungkan sisitem dan jarak tanam.Peta ini dijadikan patokan kerja untuk melakukan pengajiran, yaitu pemberian tanda pada lokasi yang akan ditanami. Ajir dapat dibuat dari bilah bamboo yang dicat merah sehingga mudah terlihat dari jarak jauh.

Jarak tanam yang biasa digunakan untuk tanaman manggis adalah 10 x 10 m, sedangkan tanaman untuk pelindung-pisang-ditanam dengan jarak 2,5 m diantara tanaman manggis.Lubang tanam untuk manggis dibuat dengan ukuran panjang, lebar, dan dalam masing-masing 75 cm. Pada waktu penggalian lubang tanam, dilakukan pemisahan tanah galian.

Setengah bagian tanah lapisan atas ditaruh di sebelah kiri lubang dan setengah bagian tanah lapisan bawah disebelah kanan lubang.Lubang kemudian dibiarkan terangin-angin dan terkena sinar matahari sekitar 2 minggu. Dengan cara ini, gas beracun yang mungkin ada di sela-sela tanah bisa terbawa angin sehingga dapat diganti dengan oksigen dari udara.

Penanaman

Pemindahan bibit manggis dari persemaian ke lapangan memerlukan perhatian khusus. Mula-mula pada tempat yang ditancapi ajir dibuat lunag kecil dengan ukuran sedikit lebih besar dari ukuran polibag bibit manggis yang akan ditanam. Bibit manggis yang sudah disipakan lalu dikeluarkan dari polibag. Caranya, polibag disobek atau disayat mulai dari tepi atas sampai ke dasar.

Bibit dengan tanahnya kemudian dimasukkan dengan hati-hati ke dalam lubang tanam denagn posisi tegak lurus terhadap permukaan tanah. Hal pokok yang harus diperhatikan adalah perakaran sama sekali tidak boleh terganggu. Bila kat tunggang terputus atau bola tanah yang membungkus perakaran terbelah, dalam 3-4 hari tanaman akan terlihat layu. Biasanya tanaman yang sudah layu tidak dapat diselamatkan .Lambat laun tanaman akan mongering, lalu mati.

Sumber: http://www.bestbudidayatanaman.com

Teknik dan Cara Budidaya Buah Kiwi

Teknik dan Cara Budidaya Buah Kiwi



Bercocok tanam adalah kegiatan yang sangat menyenangkan, terlebih lagi apabila didukung dengan keadaan iklim dan tanah yang mendukung seperti di Indonesia. Maka tak ayal apabila sektor pertanian merupakan salah satu lahan bisnis yang menjanjikan di negara kita ini. Salah satu hasil dari sektor pertanian atau perkebunan yang memiliki prospek yang bagus yaitu buah kiwi. Di sini kita akan membahas hal-hal tentang cara budidaya buah kiwi.

Peluang Usaha Budidaya Kiwi
Buah kiwi telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Buah ini diketahui memiliki kandungan vitamin dan juga nutrisi-nutrisi penting lainnya bagi tubuh sehingga dapat meningkatkan kesehatan apabila dikonsumsi. Dengan manfaat tersebut, kiwi banyak dicari oleh para konsumen dan ini merupakan kesempatan usaha yang bagus bila kita mau menekuni budidaya buah kiwi.

Akan tetapi untuk bisa berhasil dalam membudidayakan buah kiwi, kita dituntut untuk mempelajari teknik budidaya buah kiwi dengan matang. Namun kita tidak perlu cemas karena sebenarnya pemeliharaan tanaman kiwi tidaklah sulit untuk dilakukan. Kita hanya perlu belajar dengan baik agar hasil dari usaha kita bisa optimal.

Proses Penyiapan Lahan
Kiwi dapat tumbuh dengan cukup subur di wilayah tropis seperti di Indonesia. Penyiapan lahan bisa kita mulai dengan membersihkan lahan dari tanaman-tanaman liar. Setelah lahan bersih langkah selanjutnya yaitu kita gemburkan bagian-bagian yang akan kita tanami. Setelah digemburkan, tanah bisa kita pupuk dengan pupuk kandang secukupnya. Kita juga bisa mengatur tingkat keasaman tanah dengan cara mengapur tanah dengan dolomite.

Selanjutnya di bagian-bagian tanah yang digemburkan tadi kita buat lubang-lubang tanam dengan jarak kurang lebih 2 meter x 2 meter. Proses pembajakan, pemberian pupuk, pengapuran, dan juga pembuatan lubang-lubang tanam sebaiknya telah selesai dikerjakan 2 minggu sebelum penanaman bibit kiwi dilakukan. Sembari menggarap lahan kita juga bisa memulai proses pembenihan sehingga ketika benih telah siap tanam, lahan juga sudah siap untuk digunakan.

Proses Pembenihan
Pembenihan atau pembibitan buah kiwi dapat dilakukan dengan cara menyemaikan biji-biji kiwi. Untuk membantu mempercepat proses penyemaian, biji-biji buah kiwi kita rendam dahulu dengan air hangat, lalu kita keringkan. Setelah itu biji-biji tersebut kita simpan terbungkus dengan tissu maupun kapas selama satu malam. Setelah itu kita keluarkan biji-biji tadi dan mulai kit semai di atas tanah.

Media yang baik untuk penyemaian adalah tanah humus. Caranya yaitu kita sebar biji-biji tadi secara merata di atas tanah dan diamkan selama sepuluh hari (hingga kecambah dan daun mulai tumbuh). Perlu diingat juga bahwa selama proses penyemaian sebaiknya biji-biji tadi diberikan naungan untuk menghindari sinar matahari langsung.

Proses Penanaman
Setelah biji-biji buah kiwi mempunyai daun-daun, kita bisa memindahkan mereka ke dalam pot-pot hingga cukup besar untuk ditanam di atas lahan. Cara menanam benih-benih tersebut yakni tinggal dimasukan saja bagian pangkal batangnya ke lubang-lubang tanam yang telah siap digunakan. Selanjutnya, seperti cara tanam pohon pada umumnya, kita timbun dengan tanah dan timbunan tersebut sedikit kita tinggikan supaya tidak tergenang air ketika hujan.

Proses Pemeliharaan
Perlu diketahui bahwa struktur tanah yang diperlukan untuk menanam pohon kiwi haruslah kuat, karena tanah akan menahan beban pohon kiwi yang sangat berat ketika pohon-pohon tersebut berbuah. Cara merawat pohon kiwi supaya tumbuh subur yakni dengan mengairi secara teratur, memupuk tanah secara berkala, membabat rumput-rumput liar, dan juga mengendalikan hama pohon dengan penyemprotan. Selain itu kita juga perlu memeliharabunga dan membantu proses penyerbukan dengan kuas halus supaya berbuah lebih banyak.

Sumber: 1001budidaya.com

Teknik Cara Budidaya Tanaman Bengkuang Supaya Besar

Teknik Cara Budidaya Tanaman Bengkuang Supaya Besar



Bagaimana cara budidaya tanaman yang dilakukan oleh Ir. Karsinah, M.Si sehingga mampu menghasilkan bengkuang dalam ukurang besar mari kita simak. Walau masih dalam taraf percobaan dan penanaman pertama, namun langsung bisa menghasilkan bengkuang berukuran jumbo, dengan bobot per umbinya mencapai 3-5 kg.
Buahnya besar, segar, renyah dengan serat yang tidak kasar. Itulah hasil pemanfaatan lahan kosong diantara tanaman mangga di KP Cukurgondang, Pasuruan Jawa Timur. Padahal selama ini di KP Cukurgondang belum pernah menanamnya.
Cara penanamanya pun terbilang gampang dan sederhana. Hanya bermodal biji dari polong yang masak fisiologis alias masak panen. “Fisiknya benar-benar bagus, berat, serta bebas dari penyakit maupun hama,” ucap Ir. Karsinah, M.Si., salah seorang peneliti di KP Cukurgondang yang mencoba memanfaatkan lahan kosong diantara plasma nutfah pohon mangga.

Budidaya bengkuang yang termasuk dalam family fabaceae dilakukan dengan cara menanam bijinya. Biji bengkuang berada dalam polong berbentuk pipih dengan panjang 8-15 cm, biji berjumlah antara 4 -9 buah, berwarna cokelat, berdiameter lebih kurang satu cm.

Perhatikan Jarak Tanam
Biji bengkuang ini tidak langsung ditanam, melainkan harus di kecambahkan, jadi sebelum ditanam bijinya harus direndam terlebih dahulu dalam air selama kurang lebih 12 jam. Selanjutnya benih yang telah direndam diangkat dan ditiriskan, lalu ditaruh ke dalam wadah yang bawahnya telah diberi alas daun. Letakkan diruang lembap atau basah. Biarkan sampai berkecambah.

Penanaman berjarak 15 x 15 cm dengan kedalaman 5 cm, satu lubang diisi 1 biji. Diperkirakan dalam satu hektar membutuhkan 20-30 kg. Dengan j arak tanam yang agak panjang tersebut diharapkan tanaman bisa tumbuh bongsor karena mendapatkan nutrisi cukup dan tidak saling berkompetisi.
Budidaya ini membutuhkan , Lahan yang akan ditanami bengkuang harus diolah terlebih dahulu dengan cara dicangkul agar tanahnya gembur. Cangkulan diusahakan halus. Selain itu bedengan yang dibuat harus disesuaikan dengan lahan yang ada. Idealnya lebar bedengan satu meter. “Kalau di KP Cukurgondang, panjang bedengan disesuaikan dengan jarak antar pohon mangga, sekitar 10-15 meter, sedangkan jarak antar bedeng 15 cm,” terang Ir. Karsinah.

Setelah bedengan jadi segera lakukan pemupukan dengan pupuk kandang pada lajur yang akan ditanami bengkuang. Selama pemeliharaan harus dilakukan pemantauan tanaman secara intensif dan teratur. Tujuananya agar kita mengetahui biji yang ditanam bisa tumbuh atau tidak.
Biasanya dalam kurun waktu seminggu, bakal terjadi perkecambahan. Kalau tidak, segera lakukan penggantian dengan kecambah baru. Istilahnya dilakukan penyulaman agar tanaman dapat tumbuh merata. Saat usianya mencapai satu bulan, dan pertumbuhannya kurang baik, segera lakukan pemupukan susulan. Pupuk yang bisa digunakan berupa pupuk NPK dengan dosis 150 kg per ha lahan.

BIJI BENGKUANG TIDAK LANGSUNG DITANAM, MELAINKAN HARUS DI KECAMBAHKAN, JADI SEBELUM DITANAM BIJINYA HARUS DIRENDAM TERLEBIH DAHULU DALAM AIR SELAMA KURANG LEBIH 12 JAM.”
Kemudian cara budidaya selanjutnya, Setelah tanaman bengkuang berusia dua bulan, lakukan pemangkasan pada batangnya. Sisakan 50 cm dari pangkal tanaman. Pemotongan batang ini bisa menggunakan gunting ataupun pisau. Lakukan pemangkasan ulang jika batang telah menjalar.
Usia Panen
Pertama yang dilakukan untuk budidaya ini, Pemangkasan dilakukan sebanyak empat kali dalam kurun empat bulan.Tujuan pemangkasan untuk memberi kesempatan pada tanaman bengkuang memperbesar umbinya. Karena nutrisi yang diberikan akan memusat pada umbi. Selain umbi bisa besar, bentuknya juga membulat, serta kulitnya halus.

Tanaman bengkuang tergolong minim terserang hama. Jikapun terserang hama, biasanya yang diserang daun. Pengendaliannya cukup dengan insektisida. Meski demikian perlu dilakukan pengamatan intensif. Terutama terhadap serangan gulma. Segera lakukan penanggulangan dengan cara dicabut atau didangir.
Setelah usia empat bulan kita bisa memanennya. Namun jika menghendaki ukuran buahnya lebih besar, pemanenan bisa dilakukan pada usia 5 bulan. Perlu diperhatikan, pemanenan jangan lebih dari 8 bulan karena mutu buah akan berubah. Buah jadi kurang renyah dan berserat.

Tips Pasca Panen
• Setelah diangkat dari dalam tanah, bengkuang dicuci bersih agar kelihatan baik, segar dan menarik.
• Dikeringkan dengan menaruhnya di-tempat terbuka, jangan lupa bawah-nya diberi alas.
• Sortir berdasarkan ukuran umbi, besar, sedang atau kecil.
• Lakukan pengikatan, satu ikat bisa berisi 3-4 umbi untuk ukuran sedang, kalau besar tanpa diikat.
• Agar buah bengkuang tetap segar taruh ditempat terbuka, jangan dimasukkan dalam karung sampai siap diangkut untuk dipasarkan

Sumber: rockypanjaitan.blogspot.co.id

Teknik Budidaya dan Cara Menanam Nanas Agar Melimpah Hasilnya



Teknik Budidaya dan Cara Menanam Nanas Agar Melimpah Hasilnya

Nanas adalah buah tropis yang banyak dikenal di belahan dunia. Khususnya Wilayah Amerika Latin, Hawaii, Thailand, Vietnam, dan tentunya Indonesia. Budidaya nanas memang menguntungkan, di samping perawatannya mudah, buah ini memang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Kali ini kita akan mengulas beberapa teknik budidaya nanas dan juga cara menanam nanas.
Pembibitan atau pemilihan bibit yang unggul sangat berperan dalam keberhasilan budidaya nanas. Bibit unggul dipercaya mampu tumbuh dengan baik, tahan serangan hama penyakit dan tentunya produktif atau memiliki hasil produksi memuaskan. Pembibitan nanas bermacam – macam, seperti yang biasa dilakukan dengan cara vegetatif dan generatif. Cara vegetatif paling sering terapkan yaitu dengan cara memanfaatkan tunas akar (anakan), tunas batang (tunas dari induk), tunas buah, mahkota buah dan stek batang.

Teknik penyemaiannya yaitu pada saat penyemaian bibit tentunya akan lebih baik jika diolesi zat perangsang akar (obat perangsang pertumbuhan akar). Tanam bibit ke dalam tempat persemaian dengan kedalaman sekitar 1,5 cm sampai 2,5 cm. Jarak tanam wajar adalah sekitar 5 - 10 cm. Kondisi dari tempat penyemaian harus selalu lembab (tidak basah dan tidak kering, tetapi berair) dan tidak kering supaya bibit nantinya tidak mati. Pemindahan bibit dapat kita lakukan setelah bibit tumbuh setinggi 25 - 30 cm atau memiliki umur 3 - 5 bulan.

Untuk pengolahan lahan, tanah harus digemburkan dengan cara dibajak manual / otomatis atau dicangkul. Setelah itu, kita siapkan bedengan dengan lebar  80 cm sampai 120 cm dan jarak tanam antar bedengan adalah 90 cm - 150 cm.

Penanamannya yaitu dengan pembuatan lubang tanam yang memiliki ukuran 30 x 30 x 30 cm pembuatan lubang tanam dapat dengan menggunakan cangkul atau tunggal atau juga dengan alat-alat lain. Lakukan penanaman dengan kedalaman sekitar 3 - 5 cm supaya batang tanaman nantinya tidak busuk. Penyiraman tepatnya dilakukan sampai tanah terasa lembab dan basah.

Pemupukan dapat dilakukan setelah nanas berumur 2 - 3 bulan, dan pemupukan dilakukan dengan pupuk buatan ataupun alami dan pemupukan susulan harus dilakukan setiap 3 - 4 bulan sekali sampai tanaman berbunga sampai dengan berbuah. Pupuk yang digunakan adalah TSP 60 kg/ha, ZA 100 kg/ha,  dan KCL 50 kg/ha. Pada saat tanaman berumur 6 bulan, dapat dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang sekitar 10 ton/ha.

Buah nanas dipanen setelah tanaman berumur sekitar  12 - 24 bulan tergantung dari jenis bibit. Bibit dari mahkota buah nantinya akan berbuah pada umur 24 bulan, dan bibit dari tunas batang akan berbuah setelah berumur 18 bulan, dan bibit dari tunas akar berbuah pada umur 12 bulan. Peremajaan tanaman nanas dapat kita dilakukan pada saat tanaman berusia 4 - 5 tahun.

Sumber: caramenanamtanaman.blogspot.co.id