Senin, 17 Oktober 2016

Cara Berkebun atau Budidaya Tanaman Sirih

Cara Berkebun atau Budidaya Tanaman Sirih



Cara Berkebun atau Budidaya Tanaman Sirih – Anda pasti kenal daun sirih yang punya banyak manfaat. Baik untuk menjaga kesehatan mulut ataupun untuk menjaga kesehatan bagian kewanitaan. Berikut kami sajikan ulasan tentang cara budidaya tanaman sirih yang dapat anda lakukan.

3 Teknik Budidaya Tanaman Sirih

Perlu diketahui teknik budidaya yang dapat Anda lakukan ada 3 macam. Antara lain : stek, runduk, dan stek air. Bila anda ingin mendapat hasil maksimal, 3 cara tanam yang direkomendasikan ini harus dilakukan dengan benar.

Cara Menanam Sirih dengan Metode Stek

Jika ingin memakai cara menanam stek, langkah yang harus dilakukan. Cara ini merupakan cara paling mudah. Pertama, siapkanlah media tanam untuk stek yakni tanah, pasir dan pupuk kompos. Pastikan perbandingan bercocok tanam memakai media ini punya jumlah yang tepat yakni perbandingan 3:1:3. Kemudian masukan bahan yang disiapkan tadi kedalam polybag berdiameter 10 cm.

Media penanaman tanaman sirih harus dilubangi dahulu bagian bawahnya. Untuk melakukan penanaman, diharuskan menyediakan batang sirih berusia sudah cukup tua. Potonglah batang sirih tadi kira-kira dua ruas lalu rendam batang ini kedalam air kira-kira 15 menit. Kemudian angkatlah dari rendaman.

Masukan hasil stek kedalam media tanam yang sudah disediakan. Nantinya yang akan menjadi bakal pohon sirih baru. Pastinya juga harus dilakukan perawatan yang pas untuk tanaman ini. Tanamlah pada media yang teduh dan selalu perhatikan pertumbuhannya. Bila anda menemukan adanya infeksi ataupun serangan hama, segeralah memakai pestisida atau bakterisida supaya infeksi tidak semakin parah.

Proses Penanaman Sirih Secara Merunduk

Jenis sirih yang dapat anda temukan salah satunya ialah jenis sirih merah. Tanaman ini dapat ditanam dengan memakai proses merunduk. Adapun cara melakukannya?. Pertama, pilihlah batang daun sirih cukup panjang lalu letakan batang ini di tanah ataupun media yang sudah disiapkan. Setelah sekian minggu, akar tanaman ini kemudian akan tumbung dan akan tumbuh lagi batang sirih baru yang telah siap untuk dipotong.

Metode penanaman ini juga dapat dipakai untuk jenis tanaman sirih hitam. Jika anda melakukan langkah tersebut dengan benar, maka tanaman ini akan tumbuh dan berkembang dengan sempurna. Pertumbuhan tanaman sirih tergolong cukup unik karena tanaman ini hidup secara merambat serta bersandar pada pohon lain. Tanaman ini dapat memiliki batang pohon yang tingginya mampu mencapai 5 hingga 15 meter. Tanaman yang sangat kaya manfaat ini dapat menjadi salah satu sumber penghasilan untuk peluang bisnis Anda.

Cara Menanam Sirih dengan Metode Stek Air

Selain 2 jenis tadi, ada jenis lainnya yakni sirih hijau. Sirih yang ini dapat ditanam dengan memakai metode stek air. Cara ini juga merupakan cara termudah untuk dilakukan bagi petani pemula. Pertama, potong batang sirih yang sudah disediakan, lalu rendam batangnya di dalam air. Lalu tunggulah hingga batang tadi mengeluarkan akar. Namun Ingat, pada saat melakukan proses ini batangnya saja yang direndam, bukan daunnya.

Perawatan pada Tanaman Sirih

Usahkan dalam memelihara tanaman sirih ini dengan cara menyirami setiap hari. Penyiraman secara rutin mampu membuat tanaman ini tumbuh cepat. Pada saat panen, tanaman sirih dapat dijadikan sarana bisnis yang menguntungkan untuk Anda karena tanaman ini banyak dicari oleh orang karena khasiat dan manfaatnya yang sangat luar biasa.

Sumber: www.tanamanobat.net

Cara Memelihara Tanaman Pakis

Cara Memelihara Tanaman Pakis



Pakis adalah tanaman yang sangat populer sebagai tanaman hias di dalam maupun di luar rumah. Tanaman yang telah ada sejak zaman prasejarah ini memiliki puluhan ribu spesies. Tanaman pakis memiliki tampilan yang beragam, mulai dari yang tinggi dan tipis hingga yang padat dan bersemak, namun perawatan dan kebutuhannya relatif sama. Secara umum, tanaman pakis minim pemeliharaan dan kuat, namun tetap memerlukan sedikit perawatan untuk tumbuh bagus dan besar.

Metode 1 dari 2: Memelihara Tanaman Pakis di Dalam Rumah
1
Pilih lokasi yang tepat. Pakis memerlukan cahaya matahari dari pembayangan dan lingkungan sekitar (lebih daripada cahaya matahari langsung). Letakkan tanaman pakis dekat dengan jendela yang menghadap ke arah utara, karena jendela yang menghadap ke timur atau barat cenderung memberikan terlalu banyak cahaya langsung. Jika tidak ada jendela yang menghadap utara maka Anda bisa meletakkannya dekat dengan jendela yang menghadap ke selatan. Letakkan tanaman agak jauh dari jendela sehingga lebih banyak menerima pengaruh cahaya tak langsung.
2
Pertahankan kelembaban di sekitar tanaman pakis. Tingkat kelembaban yang tinggi di udara merupakan kondisi sempurna yang disukai oleh tanaman pakis. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kelembaban sebagaimana dibutuhkan tanaman pakis. Pertama, menanam pakis di dalam pot ganda atau melengkapi ruangan dengan mesin pelembab udara (humidifier). Untuk menanam pakis dengan sistem pot ganda, pilih pot ke dua berukuran lebih besar dari pot yang digunakan untuk menanam pakis. Isilah pot dengan media tanam dari spons (moss) yang sudah direndam dalam air, kemudian masukkan pot berisi pakis ke dalamnya. Tutuplah permukaan tanah pot pakis serta bagian tepi dalam pot besar dengan moss yang telah direndam, dan sirami setiap beberapa hari sekali untuk memastikannya tetap basah.
Jika Anda menggunakan pelembab udara (humidifier), tempatkanlah di dekat tanaman pakis untuk memberikan dampak pertùmbuhan yang terbaik.
Anda dapat melakukan pengembunan pertama menggunakan botol pembuat embun atau memakai air suam-suam kuku. Namun cara itu hanya perlu dilakukan setiap beberapa hari sekali karena dapat menyebabkan timbulnya bercak.
3
Jaga kestabilan temperatur. Sebagian besar tanaman pakis untuk ruang dalam merupakan spesies dari daerah tropis. Meskipun demikian tidak semuanya memerlukan cuaca tropis. Pastikan bahwa temperatur dalam rumah Anda (atau setidaknya di dalam ruang di mana pakis diletakķan) berada pada kisaran 20°C. Pakis dapat bertahan dalam suhu rendah hingga 15°C, namun pada temperatur rendah itu tanaman tidak bisa berkembang dengan baik. Apabila ragu, Anda bisa menaikkan temperaturnya.
Pertimbangkan untuk meletakkan tanaman pakis di area kamar mandi. Di area tersebut kelembaban dan temperaturnya cenderung tinggi karena pengaruh siraman air pada saat ada aktivitas mandi.[1]
4
Siramlah tanaman pakis secara teratur. Tanaman pakis menyukai udara lembap dan juga tanah yang basah. Pastikan tanaman pakis dalam pot selalu basah (tapi tidak terendam). Artinya, lebih baik setiap hari Anda menyiraminya dengan sedikit air daripada dalam jumlah banyaķ tapi hanya sesekali.
5
Pupuklah tanaman pakis sekali sebulan. Kunjungilah pusat penjualan tanaman terdekat dan carilah pupuk tanaman rumah yang dikhususkan untuk spesies pakis; jika perlu bertanyalah pada petugas di sana untuk mendapat bantuan. Semprotkan pupuk ke tanaman pakis setiap bulan untuk memberikan nutrisi yang mungkin tidak ada dalam campuran media tanam. Untuk melakukan pemupukan, setidaknya Anda harus menunggu selama enam bulan setelah pakis ditanam dalam pot.
6
Buanglah bagian tanaman yang mati atau terserang penyakit. Meski cenderung kuat dan tidak mudah mati, tanaman pakis dalam ruang bisa juga terserang berbagai penyakit. Jika Anda mendapati tanaman pakis terkena penyakit, potonglah bagian yang rusak. Bila karena kelalaian Anda, tanaman pakis perlahan mulai mati dan pada akhirnya mati, lakukan hal yang sama yaitu membuang bagian yang rusak/mati dengan cara memotongnya. Namun bila ternyata penyakit telah menyerang seluruh bagian tanaman, cara terbaik adalah memusnahkan tanaman tersebut daripada penyakit menyebar dan menulari tanaman lain yang ada di rumah Anda.
Lakukan penanaman ulang setelah pakis berumur setahun atau lebih. Dalam waktu yang cukup lama, pakis jenis apa pun akan berkembang memenuhi pot. Waktu penanaman ulang untuk setiap jenis pakis berbeda-beda tergantung kondisi kesehatan tanaman. Namun, Anda mungkin perlu mengganti potnya dengan yang lebih besar paling cepat enam bulan setelah penanaman.[2]


Metode 2 dari 2: Memelihara Tanaman Pakis di Luar Rumah
1
Tanamlah pakis di lokasi yang ideal. Jika Anda memiliki pakis yang telah tumbuh di taman/kebun, Anda tidak perlu memindahkannya kecuali tanaman tersebut menunjukkan tanda-tanda terserang penyakit. Tanaman pakis menyukai pembayangan dan juga udara lembab, karena itu tanamlah di bawah rindangnya tanaman besar atau pepohonan. Tanamlah (atau lakukan penanaman kembali) pakis di area taman bagian utara atau yang tidak terkena cahaya matahari langsung. Jika pakis dibiarkan berada di area yang terpapar cahaya matahari maka daunnya akan terbakar.
2
Jagalah agar tanah tetap basah. Jika di daerah Anda hujan tidak turun secara teratur, sebaiknya Anda menyiram tanaman pakis setiap hari agar tanahnya tetap basah/lembab. Tambahkan lapisan padat dedaunan pinus atau mulsa pada bagian atas tanah; dengan tebal ideal kira-kira 5-7 cm. Cara tersebut akan membantu menjaga kelembaban dan tingkat evaporasi tetap tinggi sehingga udara di sekitar tanaman akan sedikit lebih lembab.
3
Pupuklah tanaman pakis sekali sebulan. Enam bulan setelah penanaman, Anda dapat mulai melakukan pemupukan tanaman pakis untuk meningkatkan pertumbuhan. Pilihlah jenis pupuk organik yang bisa disemprotkan pada pakis (ikuti petunjuk yang ada pada kemasan). Selain itu, Anda juga bisa menambahkan lapisan kompos atau mulsa di atas tanah untuk menciptakan lingkungan pertumbuhan yang baik bagi tanaman pakis.
4
Potonglah daun pakis yang rusak. Di ruang luar, tanaman pakis relatif tidak memiliki banyak hama pengganggu, selain siput dan satu atau dua penyakit langka. Bagaimanapun, jika Anda mendapati daun pakis rusak atau terserang penyakit, gunakan gunting tanaman untuk memotongnya. Cara tersebut akan menjaga mutu tanaman yang tersisa dan mengantisipasi agar penyakit tidak menyebar ke bagian lain.
5
Jika perlu lakukan penanaman ulang. Dari waktu ke waktu tanaman pakis akan tumbuh lebih besar, dan memerlukan pemisahan dan penanaman ulang. Untuk membagi tanaman pakis besar ke dalam beberapa tanaman kecil, berhati-hatilah menggali serta mengangkat pakis berikut akarnya. Berhati-hatilah membagi tanaman menjadi beberapa bagian; biasanya tanaman pakis tumbuh dalam rumpun sehingga cukup mudah untuk membaginya. Tanam kembali setiap rumpun yang telah dipisahkan dan sirami dengan baik.

Sumber: id.wikihow.com

Budidaya Tanaman Bawang Daun

Budidaya Tanaman Bawang Daun


Mayoritas masyarakat Indonesia sangat menyukai aroma yang sangat sedap dari bawang daun atau daun bawang, dalam beberapa jenis masyakat ada yang wajib menggunakan penyedap aroma bawang daun ini, selain itu rasanya juga gurih dan akan menjadikan selera makan kita semakin bertambah jika masakan ditambahkan dengan bawang daun. Untuk itu sepertinya kebutuhan akan bawang daun tidak akan ada habisnya, maka dari itu budidaya bawang daun masih sangat berpeluang baik untuk dilakukan oleh para petani Indonesia.

Jadi mau tunggu apa lagi mari kita manfaatkan peluang yang sangat bagus ini. Potensi pasar bawang daun masih cukup bagus, termasuk untuk pasar ekspor.

Beberapa jenis masakan yang menurut saya wajib menggunakan bawang daun diantaranya: sop, martabak telur, soto, opor, rendang,

Sebelum saya bahas teknis dan cara budidaya bawang daun akan saya bahas terlebih dahulu tentang bawang daun itu sendiri.

Bawang daun atau biasa juga disebut daun bawang merupakan jenis sayuran dari kelompok bawang yang banyak digunakan dalam masakan.

Daun bawang sebenarnya istilah umum yang dapat terdiri dari spesies yang berbeda. Jenis yang paling umum dijumpai adalah bawang daun (Allium fistulosum). Jenis lainnya adalah A. ascalonicum, yang masih sejenis dengan bawang merah. Kadang-kadang bawang prei juga disebut sebagai daun bawang.

Berikut akan kami bahas artikel tentang budidaya bawang daun, gampang-gampang susah memang untuk budidaya bawang jenis yang satu ini, namun bagi kalangan petani yang berpengalaman saya yakin sudah tak asing lagi dengan teknis dan cara budidaya bawang daun.

Teknis dan Cara Budidaya Bawang Daun

Pembibitan

Ada dua cara melakukan pembibitan bawang daun. Pertama, menggunakan pembibitan benih dan kedua menggunakan pembibitan anakan. Tahap pertama budidaya bawang daun adalah pembibitan. Berikut ini merupakan tahap pembibitan bawang daun.

Pembibitan Benih 

Benih disemai di sebuah bedengan selebar 100-120 cm dan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan.
Tanah digemburkan dan diolah dengan ukuran kedalaman sekitar 30cm. Kemudian, pupuk kandang sebanyak 2 kilogram dicampurkan ke dalamnya.
Bedengan diberi semacam atap berbahan plastik transparan dengan ketinggian 100-150cm di sebelah timur, sementara tinggi di sisi barat cukup 60-80cm.
Benih pun ditaburkan pada sebuah garis atau larik-larik melintang dengan kedalaman sekitar 1cm dan jarak tiap-tiap larikan tidak lebih dari 10cm.
Sambil menunggu kecambah muncul, tutuplah benih tersebut dengan karung goni yang basah atau bisa juga menggunakan daun pisang.
Untuk merawatnya, disarankan agar penyiraman dilakukan setiap hari.
Pada usia 1 bulan, saatnya bibit diberikan pupuk daun dengandosis anjuran 1/3 hingga ½ dengan cara disemprot.
Nah, jika sudah berusia 2 bulan dan ketinggian bibit sudah mencapai 10cm hingga 15 cm, bibit bawang daun sudah siap dipindahkan.
Pembibitan Anakan

Berikut ini adalah bagaimana daun bawang dibudidayakan menggunakan pembibitan anakan.
Memilih rumpun yang hendak dibuat menjadi bibit haruslah berumur 2,5 bulan dan dalam kondisi sehat tidak terseranghama.
Pembongkarannya, rumpun piliahan tadi diangkat bersama dengan akar-akarnya.
Selanjutnya, tanah yang menempel dan akar atau daun tua ikut dibuang.
Pisahkanlah rumpun tersebut hingga kita mempunyai rumpun baru yang terdiri dari 1-3 anakan daun bawang.
Cara penanamannya adalah membuang sebagian daun dan bibit pun disimpan pada lokasi lembap serta teduh dengan durasi sekitar 5 hingga 7 hari.
Bibit pun siap ditanam.
Persiapan Lahan

Lahan yang sesuai untuk penanaman bawang daun adalah tanah hitam yang gembur dan banyak humus. Selanjutnya tanah diolah dan sebaiknya pengolahan tanah dilakukan 15-30 hari sebelum tanam, tanah diolah dengan dicampur Pupuk Organik. Buatlah persemaian. Caranya, olah tanah, lalu tanam biji atau anak tunas sebagai bibit. Untuk 1 ha lahan, dibutuhkan bibit (tunas) sebanyak 200.000 anakan atau 1,5-2 kg biji. Siapkan lahan untuk penanaman. Caranya, cangkul tanah sedalam 30-40 cm, kemudian berikan pupuk kandang sebanyak 10-15 ton/ha. Buat bedengan selebar 0,6-1 m. Buat parit dengan lebar 20-30 cm di antara bedengan. Pengapuran dilakukan jika tanah ber-pH < 6.5 dengan 1-2 ton/ha kapur dolomit dicampur merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm. Buat lubang tanam dengan jarak 20 x 20 cm sedalam 10 cm.

Penanaman
Pindahkan bibit ke lahan penanaman setelah berumur 2 bulan (tingginya 10-15 cm).
Waktu tanam terbaik awal musim hujan (Oktober) atau awal kemarau (Maret).
Sebelum ditanam, bibit dicabut dengan hati-hati, lalu potong sebagian akar dan daun.
Rendam bibit dalam fungisida dengan konsentrasi rendah (30%-50% dari dosis yang dianjurkan) selama 10-15 menit.
Tanam bibit dalam lubang yang telah disediakan, lalu padatkan tanah disekitar pangkal bibit atau pada bagian akar.
Pemeliharaan
Setelah bawang daun berumur 15 hari setelah tanam lakukan penyulaman, bila ada bibit bawang daun yang mati atau yang pertumbuhannya kurang baik.
Lakukan penyiangan gulma setiap 3-4 minggu, atau setiap kali tumbuh gulma di sekitar tanaman bawang daun.
Pembubunan bagian dasar tunas selama 4 minggu sebelum panen.
Potong batang bunga dan daun tua untuk merangsang tunas.
Siram 2 kali sehari, usahakan untuk tidak terlalu becek/basah.
Lakukan penyemprotan pestisida jika diperlukan bila muncul tanda-tanda hama dan penyakit, usahakan dengan pestisida nabati/organik.
Pemupukan

Berikan pupuk pertama pada saat bawang daun berumur 25-30 hari setelah tanam. Selanjutnya lakukan pemupukan sesuai kebutuhan tanaman dengan memperhatikan laju pertumbuhan tanaman. Untuk hasil yang maksimal, menjaga kermahan lingkungan, dan hasil panen bawang daun yang sehat untuk dikonsumsi, gunakan Pupuk Organik.

Hama dan Penyakit
Ulat bawang/ulat grayak (Spodoptera exiqua Hbn.). Pengendalian: cara pergiliran tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae atau dengan perangkap ngengat.
Ulat tanah (Agrotis ypsilon Hufn.) Pengendalian mekanis: mengumpulkan ulat di malam hari, menjaga kebersihan kebun dan pergiliran tanamandengan tanaman bukan Liliaceae.
Thrips/kutu loncat/kemeri (Thrips tabbaci Lind.). Pengendalian: pergiliran tanaman bukan Liliaceae; menanam secara serempak; memasangperangkap serangga berupa kertas/dengan insektisida Mesurol 50 WP.
Bercak ungu (Alternaria porri (Ell.) Cif.). Pengendalian: cara perbaikan tata air tanah, pergiliran tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae dan menggunakan bibit sehat.
Busuk daun/embun tepung (Peronospora destructor (Berk.) Casp).Pengendalian: menggunakan benih/bibit sehat, rotasi tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae.
Busuk leher batang (Bortrytis allii Munn.). Gejala: leher batang menjadi lunak, berwarna kelabu, bentuknya menjadi bengkok dan busuk.Pengendalian: pergiliran tanaman bukan Liliacea, penggunaan benih/bibit sehat, meningkatkan kebersihan kebun dan tanaman.
Antraknose (Collectotrichum gleosporiodes Penz.). Gejala: daun bawah rebah, pangkal daun mengecil dan tanaman mati mendadak. Pengendalian: menggunakan bibit/benih sehat, perbaikan tata air, rotasi tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae, mencabut tanamanyang sakit.
Panen
Umur Panen 2,5 bulan setelah tanam.
Jumlah anakan maksimal (7-10 anakan), beberapa daun menguning.
Seluruh rumpun dibongkar dengan cangkul/kored di sore hari/pagi hari.
Bersihkan akar dari tanah yang berlebihan.
Pasca Panen
Bawang daun yang telah dipanen disimpan di tempat teduh, lalu cuci sampai bersih dengan air mengalir/disemprot, lalu tiriskan.
Ikat dengan tali rafia pada bagian batang dan daun.
Berat setiap ikatan sekitar 25 kg.
Bawang daun disortir sesuai ukuran diameter batang dan panjang daun.
Simpan pada temperatur 0,8-1,4 °C sehari semalam untuk menekan penguapan dan kehilangan bobot, dan agar bawang daun tetap segar saat akan dipasarkan.
Bawang daun siap untuk dipasarkan.
Selain di budidayakan di lahan yang luas bawang daun juga sangat cocok jika dibudidayakan dalam pot atau polybag, untuk budidaya bawang daun dalam pot atau polybag pada prinsipnya sama, hanya berbeda media tanamnya saja. Jadi tidak ada salahnya bagi Anda yang tidak memiliki pekarangan yang luas bisa mencoba budidaya bawang daun dalam pot atau polybag.

Sumber: www.petanihebat.com

BUDIDAYA BUAH MANGGIS CARA MENANAM TANAMAN MANGGIS

BUDIDAYA BUAH MANGGIS CARA MENANAM TANAMAN MANGGIS




Budidaya buah manggis atau menanam tanaman manggis sudah banyak dilakukan oleh para petani Indonesia, apalagi pada masa sekarang banyak ahli yang menemukan berbagai khasiat dan manfaat dari tanaman buah manggis untuk kesehatan tubuh manusia, maka tidak heran apabila permintaan buah manggis semakin hari semakin meningkat.

Dengan meningkatnya permintaan seperti itu secara otomatis kebutuhan akan buah manggis pasti meningkat, hal ini bisa menjadikan peluang bagi para petani, khususnya para petani buah - buahan untuk mencoba membudidayakan buah manggis ini.

Di bawah ini akan dibahas secara singkat bagaimana langkah - langkah dalam melakukan budidaya buah manggis atau cara menanam tanaman manggis yang baik.

Syarat Tumbuh Buah Manggis

Tanah yang disukai tanaman manggis adalah jenis tanah yang gembur yang kaya kandungan bahan organik dengan drainase yang baik. Sebaliknya, tanaman manggis tidak menyukai tanah yang bersifat basa dan rendah kesuburannya. Tanah untuk tanaman manggis harus senantiasa lembap, tetapi tidak menggenang. Air tanah sedalam 2 m dari permukaan tnah cocok untuk tanaman manggis.

Curah hujan yang merata dengan sepuluh bulan basah dalam setahun amat disukai tanaman manggis. Sementara udara yang lembap dengan suhu udara 25-32°C sangat menunjang pertumbuhannya. Pada masa awal pertubuhan, manggis menyukai naungan. Akan tetapi, menjelang dewasa, sinar matahari penuh apat mempercepat masa awal produksinya. Sejauh ini tanaman manggis yang produktif dijumpai pada ketinggian 5-500 m di atas permukaan laut.

Pemilihan Bibit Buah Manggis
Dalam menanam manggis, penggunaan bibit perlu hati-hati agar nanti kita tidak kecewa. Bibit sebagai cikal bakal tanaman bisa diibaratkan sebagai modal yang ditanamkan dan akan bisa dipetik hasilnya setelah tanaman berbuah.

Penggunaan bibit manggis unggul merupakan salah satu factor yang menunjang keberhasilan penanaman manggis. Bibit manggis unggul nantinya akan menghasilkan buah yang berkualitas.
Sifat buah manggis berbeda dengan tanaman buah lainnya, misalnya durian. Durian mempunyai sifat menyerbuk silang sehingga kalau bijinya ditanam, buah yang akan dihasilkan akan lain dari induknya. Hal ini tidak terjadi pada manggis.

Pembentukkan buah manggis bersifat apomiksis. Artinya, biji manggis berbentuk tanpa pembuahan.Bila diperhatikan, bunga manggis mempunyai tangai tepung sari yang pendek dan kering sehingga tidak bisa berfungsi sebagai penyerbuk. Walaupun demikian, biji manggis akan terbentuk dengan sendirinya karena adanya hormone endogen biji.

Ada petani yang beranggapan bahwa kalau menanam manggis, cukup menanamnya dengan menggunakan bibit dari biji. Toh nanti hasilnya akan persis sama dengan induknya. Pendapat ini memang ada benarnya mengingat manggis bersifat aporniksis.

Akan tetapi, perlu diingat walaupun buahnya akan persis sama dengan induknya, tanaman manggis asal biji baru akan berubah awal atau berbuah pertama kali setelah berumur sepuluh tahun atau lebih semenjak tanam. Sebaliknya, kalau kita menanam bibit vegetative, tanaman manggis akan berubah setelah berumur lima tahun setelah tanam. Bibit manggis yang ada saat ini terdiri dari bibit asal biji, sambungan, dan susunan. Untuk membedakkan macam-macam bibit yang ada ini, sebaiknya kita mengetahui cirri-cirinya.


Bibit asal biji, cirri-cirinya adalah batangnya tegak dan kekar. Batang tampak mulus, tidaka da bekas penyembuhan luka. Bibit asal biji baik digunakan untuk batang bawah dalam perbanyakan dengan cara sambungan atau susunan.
Bibit sambungan, cirri-cirinya adalah adanya bekas penyembuhan luka yang biasanya berbentuk huruf V pada batas sambungan antara batang atas dan batang bawah.
Bibit susuan, cirri-cirinya adalah pertumbuhan batang atas seolah-olah bergandengan dengan batang bawah. Pada sisi-kiri dan kanan batang bawah-tempat terjadinya penyusunaan dengan batang atas akan tampak jelas adanya penyembuhan luka.

Penanganan Bibit Manggis Sebelum Ditanam

Bibit yang baru dibeli sebaiknya janagn langsung ditanam. Suhu yang panas dan adanya goncanagn selama pengangkutan menyebabkan bibit menjadi stress.oleh kareana itu, pemulihan kondisi iklim dilokasi yang baru belum tentu sama dengan iklim ditempat asal bibit sehingga perlu waktu untuk penyesuaian dengan lingkungan yang baru.

Bibit yang dikirim dengan pengepakan segera dikeluarkan dari kemasannya dengan hati-hati dan ditempatkan di tempat yang teduh, tetapi masih cukup menerima sinar matahari (30%cahaya). Penyimpanan bibit diatur sedemikian rupa sehingga antara daun bibit yang satu dengan yang lain tidak bersentuhan.Bila media dalam polybag kering, segera dilakukan penyiraman. Penyiraman selanjutnya bisa dilakukan setiap dua kali sehari.

Waktu yang diperlukan oleh bibit untuk beradaptasi dengan lingkungan baru bisa bervariasi dari 2 minggu hingga beberapa bulan, tergantung dari kondisi kesegarannya. Ini bisa diamati dari adanya tanda-tanda pertumbuhan pada bibit tersebut.

Setelah bibit kelihatan segar, bibit bisa ditanam dikebun. Akan tetapi, bila waktu penanamannya masih lama, sebaiknya selain disiram bibit diberi pupuk daun. Bibit daun yang bisa dipergunakan antara lain Forest, supermes, atau algafer dengan konsentrasi berbeda-beda sesuai petunjuk pada kemasannya. Larutan pupuk ini disemprotkan ka bagian bawah dan atas permukaan daun secara merata. Untuk menjaga pertumbuhan yang baik, pemupukan dapat dilakukan setiap minggu. Penyemprotan dengan insektisida dan fungisida hanya dilakukan bila terdapat gejala serangan hama dan cendawan.

Persiapan Lahan

Lahan pertanian yang belum pernah ditanami palawija biasanya ditumbuhi semak berdaun lebar, alang-alang, atau rerumputan lain. Semua gulma (tumbuhan pengganggu) ini harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum lahan diolah lebih lanjut. Setelah itu, tanah dicangkul dan akar-akar tanaman dikumpulkan, lalu dibakar. Pencangkulan perlu dilakukan supaya tanah menjadi  gembur sehingga perakaran tanaman manggis dapat berkembang dengan baik. Untuk lahan yang sangat luas, kurang praktis jika seluruh lahan dicangkul. Disarankan pengolahan terbatas pada titik-titik tertentu dimana bibit akan ditanam.

Sistem Penanaman dan Pembuatan Lubang Tanam

Kegiatan selanjutnya adalah membuat peta kebun dengan memperhitungkan sisitem dan jarak tanam.Peta ini dijadikan patokan kerja untuk melakukan pengajiran, yaitu pemberian tanda pada lokasi yang akan ditanami. Ajir dapat dibuat dari bilah bamboo yang dicat merah sehingga mudah terlihat dari jarak jauh.

Jarak tanam yang biasa digunakan untuk tanaman manggis adalah 10 x 10 m, sedangkan tanaman untuk pelindung-pisang-ditanam dengan jarak 2,5 m diantara tanaman manggis.Lubang tanam untuk manggis dibuat dengan ukuran panjang, lebar, dan dalam masing-masing 75 cm. Pada waktu penggalian lubang tanam, dilakukan pemisahan tanah galian.

Setengah bagian tanah lapisan atas ditaruh di sebelah kiri lubang dan setengah bagian tanah lapisan bawah disebelah kanan lubang.Lubang kemudian dibiarkan terangin-angin dan terkena sinar matahari sekitar 2 minggu. Dengan cara ini, gas beracun yang mungkin ada di sela-sela tanah bisa terbawa angin sehingga dapat diganti dengan oksigen dari udara.

Penanaman

Pemindahan bibit manggis dari persemaian ke lapangan memerlukan perhatian khusus. Mula-mula pada tempat yang ditancapi ajir dibuat lunag kecil dengan ukuran sedikit lebih besar dari ukuran polibag bibit manggis yang akan ditanam. Bibit manggis yang sudah disipakan lalu dikeluarkan dari polibag. Caranya, polibag disobek atau disayat mulai dari tepi atas sampai ke dasar.

Bibit dengan tanahnya kemudian dimasukkan dengan hati-hati ke dalam lubang tanam denagn posisi tegak lurus terhadap permukaan tanah. Hal pokok yang harus diperhatikan adalah perakaran sama sekali tidak boleh terganggu. Bila kat tunggang terputus atau bola tanah yang membungkus perakaran terbelah, dalam 3-4 hari tanaman akan terlihat layu. Biasanya tanaman yang sudah layu tidak dapat diselamatkan .Lambat laun tanaman akan mongering, lalu mati.

Sumber: http://www.bestbudidayatanaman.com

Teknik dan Cara Budidaya Buah Kiwi

Teknik dan Cara Budidaya Buah Kiwi



Bercocok tanam adalah kegiatan yang sangat menyenangkan, terlebih lagi apabila didukung dengan keadaan iklim dan tanah yang mendukung seperti di Indonesia. Maka tak ayal apabila sektor pertanian merupakan salah satu lahan bisnis yang menjanjikan di negara kita ini. Salah satu hasil dari sektor pertanian atau perkebunan yang memiliki prospek yang bagus yaitu buah kiwi. Di sini kita akan membahas hal-hal tentang cara budidaya buah kiwi.

Peluang Usaha Budidaya Kiwi
Buah kiwi telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Buah ini diketahui memiliki kandungan vitamin dan juga nutrisi-nutrisi penting lainnya bagi tubuh sehingga dapat meningkatkan kesehatan apabila dikonsumsi. Dengan manfaat tersebut, kiwi banyak dicari oleh para konsumen dan ini merupakan kesempatan usaha yang bagus bila kita mau menekuni budidaya buah kiwi.

Akan tetapi untuk bisa berhasil dalam membudidayakan buah kiwi, kita dituntut untuk mempelajari teknik budidaya buah kiwi dengan matang. Namun kita tidak perlu cemas karena sebenarnya pemeliharaan tanaman kiwi tidaklah sulit untuk dilakukan. Kita hanya perlu belajar dengan baik agar hasil dari usaha kita bisa optimal.

Proses Penyiapan Lahan
Kiwi dapat tumbuh dengan cukup subur di wilayah tropis seperti di Indonesia. Penyiapan lahan bisa kita mulai dengan membersihkan lahan dari tanaman-tanaman liar. Setelah lahan bersih langkah selanjutnya yaitu kita gemburkan bagian-bagian yang akan kita tanami. Setelah digemburkan, tanah bisa kita pupuk dengan pupuk kandang secukupnya. Kita juga bisa mengatur tingkat keasaman tanah dengan cara mengapur tanah dengan dolomite.

Selanjutnya di bagian-bagian tanah yang digemburkan tadi kita buat lubang-lubang tanam dengan jarak kurang lebih 2 meter x 2 meter. Proses pembajakan, pemberian pupuk, pengapuran, dan juga pembuatan lubang-lubang tanam sebaiknya telah selesai dikerjakan 2 minggu sebelum penanaman bibit kiwi dilakukan. Sembari menggarap lahan kita juga bisa memulai proses pembenihan sehingga ketika benih telah siap tanam, lahan juga sudah siap untuk digunakan.

Proses Pembenihan
Pembenihan atau pembibitan buah kiwi dapat dilakukan dengan cara menyemaikan biji-biji kiwi. Untuk membantu mempercepat proses penyemaian, biji-biji buah kiwi kita rendam dahulu dengan air hangat, lalu kita keringkan. Setelah itu biji-biji tersebut kita simpan terbungkus dengan tissu maupun kapas selama satu malam. Setelah itu kita keluarkan biji-biji tadi dan mulai kit semai di atas tanah.

Media yang baik untuk penyemaian adalah tanah humus. Caranya yaitu kita sebar biji-biji tadi secara merata di atas tanah dan diamkan selama sepuluh hari (hingga kecambah dan daun mulai tumbuh). Perlu diingat juga bahwa selama proses penyemaian sebaiknya biji-biji tadi diberikan naungan untuk menghindari sinar matahari langsung.

Proses Penanaman
Setelah biji-biji buah kiwi mempunyai daun-daun, kita bisa memindahkan mereka ke dalam pot-pot hingga cukup besar untuk ditanam di atas lahan. Cara menanam benih-benih tersebut yakni tinggal dimasukan saja bagian pangkal batangnya ke lubang-lubang tanam yang telah siap digunakan. Selanjutnya, seperti cara tanam pohon pada umumnya, kita timbun dengan tanah dan timbunan tersebut sedikit kita tinggikan supaya tidak tergenang air ketika hujan.

Proses Pemeliharaan
Perlu diketahui bahwa struktur tanah yang diperlukan untuk menanam pohon kiwi haruslah kuat, karena tanah akan menahan beban pohon kiwi yang sangat berat ketika pohon-pohon tersebut berbuah. Cara merawat pohon kiwi supaya tumbuh subur yakni dengan mengairi secara teratur, memupuk tanah secara berkala, membabat rumput-rumput liar, dan juga mengendalikan hama pohon dengan penyemprotan. Selain itu kita juga perlu memeliharabunga dan membantu proses penyerbukan dengan kuas halus supaya berbuah lebih banyak.

Sumber: 1001budidaya.com

Teknik Cara Budidaya Tanaman Bengkuang Supaya Besar

Teknik Cara Budidaya Tanaman Bengkuang Supaya Besar



Bagaimana cara budidaya tanaman yang dilakukan oleh Ir. Karsinah, M.Si sehingga mampu menghasilkan bengkuang dalam ukurang besar mari kita simak. Walau masih dalam taraf percobaan dan penanaman pertama, namun langsung bisa menghasilkan bengkuang berukuran jumbo, dengan bobot per umbinya mencapai 3-5 kg.
Buahnya besar, segar, renyah dengan serat yang tidak kasar. Itulah hasil pemanfaatan lahan kosong diantara tanaman mangga di KP Cukurgondang, Pasuruan Jawa Timur. Padahal selama ini di KP Cukurgondang belum pernah menanamnya.
Cara penanamanya pun terbilang gampang dan sederhana. Hanya bermodal biji dari polong yang masak fisiologis alias masak panen. “Fisiknya benar-benar bagus, berat, serta bebas dari penyakit maupun hama,” ucap Ir. Karsinah, M.Si., salah seorang peneliti di KP Cukurgondang yang mencoba memanfaatkan lahan kosong diantara plasma nutfah pohon mangga.

Budidaya bengkuang yang termasuk dalam family fabaceae dilakukan dengan cara menanam bijinya. Biji bengkuang berada dalam polong berbentuk pipih dengan panjang 8-15 cm, biji berjumlah antara 4 -9 buah, berwarna cokelat, berdiameter lebih kurang satu cm.

Perhatikan Jarak Tanam
Biji bengkuang ini tidak langsung ditanam, melainkan harus di kecambahkan, jadi sebelum ditanam bijinya harus direndam terlebih dahulu dalam air selama kurang lebih 12 jam. Selanjutnya benih yang telah direndam diangkat dan ditiriskan, lalu ditaruh ke dalam wadah yang bawahnya telah diberi alas daun. Letakkan diruang lembap atau basah. Biarkan sampai berkecambah.

Penanaman berjarak 15 x 15 cm dengan kedalaman 5 cm, satu lubang diisi 1 biji. Diperkirakan dalam satu hektar membutuhkan 20-30 kg. Dengan j arak tanam yang agak panjang tersebut diharapkan tanaman bisa tumbuh bongsor karena mendapatkan nutrisi cukup dan tidak saling berkompetisi.
Budidaya ini membutuhkan , Lahan yang akan ditanami bengkuang harus diolah terlebih dahulu dengan cara dicangkul agar tanahnya gembur. Cangkulan diusahakan halus. Selain itu bedengan yang dibuat harus disesuaikan dengan lahan yang ada. Idealnya lebar bedengan satu meter. “Kalau di KP Cukurgondang, panjang bedengan disesuaikan dengan jarak antar pohon mangga, sekitar 10-15 meter, sedangkan jarak antar bedeng 15 cm,” terang Ir. Karsinah.

Setelah bedengan jadi segera lakukan pemupukan dengan pupuk kandang pada lajur yang akan ditanami bengkuang. Selama pemeliharaan harus dilakukan pemantauan tanaman secara intensif dan teratur. Tujuananya agar kita mengetahui biji yang ditanam bisa tumbuh atau tidak.
Biasanya dalam kurun waktu seminggu, bakal terjadi perkecambahan. Kalau tidak, segera lakukan penggantian dengan kecambah baru. Istilahnya dilakukan penyulaman agar tanaman dapat tumbuh merata. Saat usianya mencapai satu bulan, dan pertumbuhannya kurang baik, segera lakukan pemupukan susulan. Pupuk yang bisa digunakan berupa pupuk NPK dengan dosis 150 kg per ha lahan.

BIJI BENGKUANG TIDAK LANGSUNG DITANAM, MELAINKAN HARUS DI KECAMBAHKAN, JADI SEBELUM DITANAM BIJINYA HARUS DIRENDAM TERLEBIH DAHULU DALAM AIR SELAMA KURANG LEBIH 12 JAM.”
Kemudian cara budidaya selanjutnya, Setelah tanaman bengkuang berusia dua bulan, lakukan pemangkasan pada batangnya. Sisakan 50 cm dari pangkal tanaman. Pemotongan batang ini bisa menggunakan gunting ataupun pisau. Lakukan pemangkasan ulang jika batang telah menjalar.
Usia Panen
Pertama yang dilakukan untuk budidaya ini, Pemangkasan dilakukan sebanyak empat kali dalam kurun empat bulan.Tujuan pemangkasan untuk memberi kesempatan pada tanaman bengkuang memperbesar umbinya. Karena nutrisi yang diberikan akan memusat pada umbi. Selain umbi bisa besar, bentuknya juga membulat, serta kulitnya halus.

Tanaman bengkuang tergolong minim terserang hama. Jikapun terserang hama, biasanya yang diserang daun. Pengendaliannya cukup dengan insektisida. Meski demikian perlu dilakukan pengamatan intensif. Terutama terhadap serangan gulma. Segera lakukan penanggulangan dengan cara dicabut atau didangir.
Setelah usia empat bulan kita bisa memanennya. Namun jika menghendaki ukuran buahnya lebih besar, pemanenan bisa dilakukan pada usia 5 bulan. Perlu diperhatikan, pemanenan jangan lebih dari 8 bulan karena mutu buah akan berubah. Buah jadi kurang renyah dan berserat.

Tips Pasca Panen
• Setelah diangkat dari dalam tanah, bengkuang dicuci bersih agar kelihatan baik, segar dan menarik.
• Dikeringkan dengan menaruhnya di-tempat terbuka, jangan lupa bawah-nya diberi alas.
• Sortir berdasarkan ukuran umbi, besar, sedang atau kecil.
• Lakukan pengikatan, satu ikat bisa berisi 3-4 umbi untuk ukuran sedang, kalau besar tanpa diikat.
• Agar buah bengkuang tetap segar taruh ditempat terbuka, jangan dimasukkan dalam karung sampai siap diangkut untuk dipasarkan

Sumber: rockypanjaitan.blogspot.co.id

Teknik Budidaya dan Cara Menanam Nanas Agar Melimpah Hasilnya



Teknik Budidaya dan Cara Menanam Nanas Agar Melimpah Hasilnya

Nanas adalah buah tropis yang banyak dikenal di belahan dunia. Khususnya Wilayah Amerika Latin, Hawaii, Thailand, Vietnam, dan tentunya Indonesia. Budidaya nanas memang menguntungkan, di samping perawatannya mudah, buah ini memang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Kali ini kita akan mengulas beberapa teknik budidaya nanas dan juga cara menanam nanas.
Pembibitan atau pemilihan bibit yang unggul sangat berperan dalam keberhasilan budidaya nanas. Bibit unggul dipercaya mampu tumbuh dengan baik, tahan serangan hama penyakit dan tentunya produktif atau memiliki hasil produksi memuaskan. Pembibitan nanas bermacam – macam, seperti yang biasa dilakukan dengan cara vegetatif dan generatif. Cara vegetatif paling sering terapkan yaitu dengan cara memanfaatkan tunas akar (anakan), tunas batang (tunas dari induk), tunas buah, mahkota buah dan stek batang.

Teknik penyemaiannya yaitu pada saat penyemaian bibit tentunya akan lebih baik jika diolesi zat perangsang akar (obat perangsang pertumbuhan akar). Tanam bibit ke dalam tempat persemaian dengan kedalaman sekitar 1,5 cm sampai 2,5 cm. Jarak tanam wajar adalah sekitar 5 - 10 cm. Kondisi dari tempat penyemaian harus selalu lembab (tidak basah dan tidak kering, tetapi berair) dan tidak kering supaya bibit nantinya tidak mati. Pemindahan bibit dapat kita lakukan setelah bibit tumbuh setinggi 25 - 30 cm atau memiliki umur 3 - 5 bulan.

Untuk pengolahan lahan, tanah harus digemburkan dengan cara dibajak manual / otomatis atau dicangkul. Setelah itu, kita siapkan bedengan dengan lebar  80 cm sampai 120 cm dan jarak tanam antar bedengan adalah 90 cm - 150 cm.

Penanamannya yaitu dengan pembuatan lubang tanam yang memiliki ukuran 30 x 30 x 30 cm pembuatan lubang tanam dapat dengan menggunakan cangkul atau tunggal atau juga dengan alat-alat lain. Lakukan penanaman dengan kedalaman sekitar 3 - 5 cm supaya batang tanaman nantinya tidak busuk. Penyiraman tepatnya dilakukan sampai tanah terasa lembab dan basah.

Pemupukan dapat dilakukan setelah nanas berumur 2 - 3 bulan, dan pemupukan dilakukan dengan pupuk buatan ataupun alami dan pemupukan susulan harus dilakukan setiap 3 - 4 bulan sekali sampai tanaman berbunga sampai dengan berbuah. Pupuk yang digunakan adalah TSP 60 kg/ha, ZA 100 kg/ha,  dan KCL 50 kg/ha. Pada saat tanaman berumur 6 bulan, dapat dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang sekitar 10 ton/ha.

Buah nanas dipanen setelah tanaman berumur sekitar  12 - 24 bulan tergantung dari jenis bibit. Bibit dari mahkota buah nantinya akan berbuah pada umur 24 bulan, dan bibit dari tunas batang akan berbuah setelah berumur 18 bulan, dan bibit dari tunas akar berbuah pada umur 12 bulan. Peremajaan tanaman nanas dapat kita dilakukan pada saat tanaman berusia 4 - 5 tahun.

Sumber: caramenanamtanaman.blogspot.co.id

Cara Merawat Jambu Kristal Agar Berbuah Lebat

Cara Merawat Jambu Kristal Agar Berbuah Lebat


Cara Merawat Jambu Kristal Agar Berbuah Lebat –  Jambu krstal adalah salah satu jenis jambu yang digandrungi oleh banyak orang. Dagingnya yang renyah, rsanya yang manis, serta bijinya yang sedikit membuat jambu ini menjadi jambu yang paling favorit diantara jenis jambu yang lainnya. Ketika anda memiliki tanaman jambu ini atau ketika anda memiliki usaha penjualan jambu ini, tentunya anda ingin mendapatkan panen jambu kristal yang banyak dan terus menerus bukan? Dengan panen yang lebih lebat, tentunya akan berpengaruh terhadap penghasilan yang akan anda dapatkan.

Dengan perawatan yang tapat dan intensif, buah jambu kristal ini bisa memiliki berat lebih dari 500 gram. Untuk perawatan jambu kristal agar bisa tumbuh optimal, jenis tanah yang tanah yang tepat adalah tanah yang berpasir, gembur, dan juga banyak mengandung unsur organiknya. Walau begitu, di tanah liat dan berat pun, jambu ini juga masih bisa tumbuh dengan baik. Untuk kedalaman air dalam tanahnya yang baik adalah sekitar 50-200 cm, dengan pH sekitar 4-8. Sedangkan curah hujan optimumny adalah 2.000 mm per tahun. Agar hasil panennya lebih maksimal, maka jarak tanam antar jambu yang baik adalah 3×4 meter persegi.

Jambu kristal ini memiliki pola pembuahan yang mengikuti dari pola pertumbuhan serentak dari daun-daunnya. Sehingga seringkali jika ditanam pada daerah beriklim tropis, hanya akan memberikan tambahan yang tidak banyak ketika panen raya tiba, tergantung seberapa banyak daun yang tumbuh serentak. Pentalaksanaan adalah cara yang tepat untuk memaksimalkan jumlah panen jambu kristal ini. Maka pohon harus segera anda pangkas dan rompes setelah anda melakukan panen. Hal ini bertujuan agar di musim berikutnya daun bisa muncul secara serentak, sehingga panen lebih maksimal.

Kemudian yang harus anda waspadai dalam pembudidayaan jambu kristal adalah masalah hama. Yang sering menyerang tanaman jambu ini adalah lalat buah serta kutu putih. Untuk menanggulanginya anda bisa menggunakan insektisida organik.

Apabila anda ingin panen sepanjang tahun, maka ketika musim kering anda harus selalu mengairinya dan juga memangkas daun secara ringan dan berulang-ulang untuk memicu pucuknya agar bisa berproduksi sepanjang tahun. Apabila panen hendak didaurkan, maka perlu diberikan pupuk dasar setelah panen, dan ditambahkan pupuk daun dalam dosis kecil, dengan komposisi 1,6% N, 1,4% K, 0,26% P, 0,3% Mg, dan 1,25% Ca. Untuk pohon muda yang nampak subur, cabang utama bisa anda bengkokkan ke bawah lalu dipangkas untuk merangsang tunas lateral agar segera bersemi.

Ketika musim awal berbuah, potonglah cabang yang subur agar terbentuk struktur pohon terbuka. Apabila pohonnya berbuah sangat baik, maka cabangnya akan cepat dewasa, lalu cabang yang menggantung dipotong supaya tinggal ranting yang muda.

Setelah dilakukan penjarangan, bungkuslah buah jambu tersebut agar kualitasnya lebih bagus serta untuk melindungi dari serangan lalat buah. Dan petiklah buah dalam keadaan yang masih hijau agar tidak segera terjadi pembusukan.

Begitulah cara merawat jambu kristal agar bisa mendapatkan panen yang lebih lebat dan bisa berlangsung sepanjang tahun.

Sumber: www.matapencaharian.com

Budidaya Melinjo

Budidaya Belinjo / Melinjo



      Pohon melinjo tumbuh liar di hutan-hutan hujan, pada ketinggian sampai 1200 m dpl.; umum dijumpai di pinggiran sungai di Niugini. Lahan yang mengalami musim kering yang nyata tampaknya disenangi untuk pembudidayaan melinjo, barangkali karena panennya dapat sekaligus pada lingkungan yang demikian itu. Rupa-rupanya tidak ada persyaratan khusus mengenai kualitas tanah dan kedalamannya, tetapi diperlukan retensi kelembapan yang memadai, demikian juga air rembesan atau irigasi, untuk menjembatani musim kemarau. Pohon melinjo dianjurkan untuk program penghijauan wilayah.



         Pedoman Budidaya
      Pohon melinjo diperbanyak dengan benih atau cangkokan, juga dapat dilakukan perbanyakan dengan setek atau sambungan. Uncuk sejumlah kecil pohon semai yang tumbuh spontan di bawah-bawah pohon yang berbuah dapat dikumpulkan dan dipelihara di persemaian sampai cukup besar untuk ditanam di lapangan. Untuk memperoleh pohon dalam jumlah besar, buah-buah matang berukuran besar yang telah berjatuhan dari pohonnya, dikumpulkan. Kulit buahnya dibuang dan bijinya dikering-anginkan serta disimpan sampai cerkumpul dalam jumlah yang besar. Benih yang akan ditumbuhkan diprasemaikan (pre-germinated) dalam kotak yang diisi dengan beberapa lapis pasir yang letaknya berselang-seling dengan lapisan benih. Setelah 3 bulan disirami setiap hari, perkecambahan celah cukup maju, sehingga benih ini dapac dipindahkan ke persemaian sampai berkecambah, dan semai-semai itu dipelihara lebih lanjut, mula-mula di bawah naungan selama 6 bulan atau lebih, kemudian dipindahtanamkan ke lapangan pada awal musim hujan. Penggunaan cangkokan memiliki keuntungan, bahwa kita dapat memilih pohon induk cerbaik, juga tanaman mudanya dapat berbuah dalam 2-3 tahun secelah penanaman, dan hanya pohon betina (yang mampu menghasilkan biji) yang akan diperoleh. Keberhasilan pencangkokan bergantung kepada letak tempat pengirisan (cincturing): bagian atas dari cincin kulit luar yang akan dibuang harus berada di ujung buku yang membengkak. Tumbuhnya perakaran berlangsung 2 bulan atau lebih. Cangkokan itu harus dipelihara selama beberapa waktu setelah dipisahkan dari pohon induknya sebelum ditanam di lapangan. Cangkokan hendaknya dipangkas untuk menjadikan seimbang antara bagian atas dan perakarannya, dan dicumbuhkan dalam pot, serta disimpan di bawah naungan. Melinjo biasa dipelihara sebagai pohon pekarangan atau ditanam di batas-batas lahan, juga dijadikan kebun buah-campuran (seperci halnya dijumpai di sekitar Jakarta), dan bahkan sebagai tanaman monokultur (seperti dijumpai di dekat Batang, Jawa Tengah). Pohon melinjo ditanam dengan jarak 5 m, dan setelah tumbuh dengan baik praktis tidak memerlukan pemeliharaan, selain penyiangan sewaktu-waktu.



      Pohon melinjo dapat segera pulih dari pemangkasan yang dilakukan untuk membatasi tinggi pohon, dengan maksud untuk merangsang terjadinya pucuk secara serempak, yang akan dimanfaatkan sebagai sayuran, atau untuk memperbaiki bentuk pohon setelah berulang-ulang dipanen pucuknya. Belumlah jelas, sampai sejauh mana pemanenan pucuk mengganggu pembuahan. Perbungaan muncul dari pucuk muda, juga dari cabang-cabang yang lebih tua. Tidak dijumpai informasi mengenai penyerbukan dan pembentukan buah. Pohon melinjo dipanjat untuk dipetik buahnya: karena cabangnya mudah sekali patah, sehingga pemanjatan selalu menimbulkan risiko.


         Hama dan Penyakit
      Tak ada laporan mengenai hama dan penyakit, kecuali adanya penggerek dan semacam serangga pengisap yang dijumpai di kabupaten Batang, yang kadang-kadang menghancurkan panen. Pohon melinjo mungkin perlu dijaga dari serangan tikus dan bajing.


         Panen dan Pasca Panen
      Di Sumatra Barat tidak jelas adanya musim panen, dan pohon melinjo yang besar-besar dilaporkan menghasilkan 20.000-25.000 butir buah per tahun. Di Filipina, buah melinjo masak lebih awal, yaitu pada musim hujan (JuniJuli).

     Melinjo ternyata sangat berkhasiat sebagai antioksidan. Tri Agus Siswoyo PhD, peneliti di Pusat Penelitian Biologi Molekuler, Universitas Jember, Jawa Timur menguji aktivitas antioksidan ekstrak akar, daun, biji dan batang melinjo untuk menangkal radikal bebas. Ternyata semua bagian tanaman itu bersifat antioksidan. Kemampuannya adalah: 
     -Ekstrak akar : 37,27 mg VCEAC (Vitamin C Equivalent Antioxidant Capacity)
     -Ekstrak daun : 36,66 mg VCEAC
     -Ekstrak biji : 34,08 mg VCEAC
     -Ekstrak batang : 32,52 mg VCEAC

     Menurut Siswoyo, ekstrak melinjo mengandung 9-11% protein yang berpotensi sebagai antioksidan. Kandungan protein utama dalam melinjo berukuran 30 kilo dalton efektif mengusir radikal bebas. Radikal bebas adalah salah satu penyebab utama timbulnya kanker dan mempercepat proses penuaan.
Oleh karena itu, melinjo berpeluang sebagai sumber nutraseutikal-substansi yang bermanfaat bagi kesehatan, termasuk mencegah dan mengobati penyakit.

     Kesadaran akan khasiat melinjo ini ternyata sudah diketahui oleh sebagian besar masyarakat Jepang. Di Jepang, melinjo bahkan dibikin tepung untuk bahan baku aneka makanan seperti kue dan roti, tidak seperti di Indonesia yang terbatas hanya dibikin emping dan sebagai bahan untuk sayur. Bahkan sebagian masyarakat Jepang ada yang mempunyai kebiasaan mencampurkan tepung melinjo dalam minuman teh. Mereka ingin memperoleh khasiat melinjo saat menyeruput teh. Takarannya adalah setengah sendok teh. Menurut mereka penambahan tepung melinjo pada teh mereka membuat teh mereka menjadi kental dan nikmat. Selain itu, tepung melinjo di Jepang juga sering dibuat untuk saus salad.

     Masyarakat Jepang menyukai melinjo karena setelah diadakan uji khasiat stilbenoid dari biji melinjo yang dilakukan Yuji Tokunaga, di University of Fukui Jepang, melinjo dapat menangkal radikal bebas, menghambat aktivitas enzim lipase dan amilase serta sebagai antimikroba.

     Stilbenoid dari biji melinjo terbukti mampu menghambat kerja enzim lipase, sehingga berpotensi menekan penumpukan dan penyerapan lemak dalam tubuh. Stilbenoid dari biji melinjo juga dapat menghalangi aktivitas enzim amilase. Akibatnya, perombakan karbohidrat menjadi glukosa terhambat. Sehingga melinjo berpotensi sebagai pengontrol kadar gula darah bagi penderita diabetes. Sebagai antimikroba, ekstrak melinjo efektif membunuh mikroorganisme jahat.

     Penelitian Tokunaga memperlihatkan salad yang diberi ekstrak melinjo lebih awet ketimbang yang tidak diberi ekstrak melinjo. Karena pertumbuhan bakteri pada salad yang diberi ektrak melinjo jadi lebih sedikit. Penelitian itu dilakukan selama tiga hari. Hal itu mengindikasikan bahwa ekstrak melinjo dapat menekan pertumbuhan bakteri.


DAUN 
     Beberapa literatur menyebutkan, secara empiris daun melinjo dapat mempermudah persalinan. Caranya adalah dengan mengambil beberapa lembar daun melinjo yang tidak terlalu tua tapi juga tidak terlalu muda, lalu daun itu dicuci dan diiris2, setelah itu dijemur hingga kering. Setelah kering seduh dengan air panas seperti membuat teh, lalu ramuan air daun melinjo itu diminum 2 kali sehari hingga kehamilan mencapai 8 bulan lebih.

     Kebiasaan menggunakan daun melinjo untuk mempermudah proses melahirkan ini sudah banyak dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia, tapi belum ada penelitian khusus tentang hal ini. (Berbagai sumber).

Sumber: usaha-swadaya.blogspot.co.id

Sekilas Mengenai Cara Budidaya Merica

Sekilas Mengenai Cara Budidaya Merica



Indonesia dikenal dengan banyak sekali jenis tanaman rempah yang bisa menghasilkan berbagai jenis rempah. Dikarenakan kebutuhan akan rempah yang semakin tinggi, maka banyak orang yang memutuskan untuk memulai belajar tentang teknik budidaya jenis tanaman ini. Harga rempah yang cukup tinggi juga menjadi salah satu latar belakang banyaknya orang yang melakukan budidaya tanaman rempah di Indonesia.

Salah satu jenis rempah yang cukup terkenal adalah lada atau merica. Lada atau merica yang didapat di pasaran merupakan buah yang dihasilkan oleh pohon lada. Saat ini telah semakin banyak orang yang memiliki perkebunan lada sendiri dan memulai bisnis budidaya lada baik dalam skala kecil maupun skala besar. Untuk menghasilkan lada dengan kualitas yang bagus, ada beberapa hal yang perlu anda ketahui mengenai budidaya tanaman ini.

Pengenalan Tanaman Lada
Hal pertama yang harus anda ketahui adalah karakteristik dan syarat tumbuh tanaman lada. Agar dapat tumbuh dengan subur, jenis tanaman ini memerlukan beberapa syarat seperti curah hujan antara 2.000 sampai 3.000 mm per tahun, cukup mendapat sinar matahari, suhu udara antara 20 sampai 34 derajat Celcius, kelembaban udara antara 60 hingga 80 persen, serta terlindung dari hembusan angin kencang.

Mendapatkan bibit lada yang baik adalah salah satu syarat utama yang harus anda lakukan sebagai tahap persiapan dalam budidaya tanaman lada. Ada berbagai cara yang bisa anda lakukan untuk mendapatkan bibit lada dengan kualitas baik. Anda dapat melakukan proses pembibitan sendiri dengan menggunakan biji atau anda juga bisa membeli bibit lada siap tanam dari para penyedia bibit lada.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam cara bercocok tanam tanaman lada adalah pengolahan atau persiapan media tanam. Adapun syarat-syarat media tanam yang baik antara lain adalah kaya akan bahan organik, tidak tergenang, tidak terlalu kering, memiliki pH seimbang, memiliki kandungan humus yang baik, kemiringan lahan tidak lebih dari 300, ketinggian lahan antara 300 sampai 1.100 m dari permukaan laut. Jenis tanah yang bisa digunakan antara lain adalah Lateritic, Latosol, dan Utisol.

Pembibitan dan Teknik Penanaman
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses pembibitan adalah kemurnian jenis bibit, berasal dari induk yang sehat, bebas dari hama, serta berasal dari induk yang sudah berumur antara 1 sampai 3 tahun. Kebutuhan bibit per hektar adalah rata-rata 2.000 bibit.

Selain pembibitan, hal lain yang perlu diketahui mengenai cara budidaya tanaman lada adalah cara pengolahan media tanamnya. Mencangkul dan mengapuri lahan adalah hal penting agar lahan menjadi gembur dan terjaga tingkat keasamannya. Perlu diperhatikan juga dosis kapur yang digunakan dalam proses pengapuran agar didapat lahan dengan tingkat keasaman yang seimbang.

Teknik atau cara tanam yang digunakan dalam proses budidaya tanaman lada adalah system monokultur dengan jarak tanam 2 x 2 m. Lubang tanam dibuat dengan bentuk limas dengan kedalaman sekitar 50 cm. Lubang harus dibiarkan selama 10 sampai 15 hari sebelum ditanami dengan bibit. Waktu penanaman yang ideal adalah pada musim hujan. Jangan lupa untuk menambahkan pupuk kandang pada saat proses penanaman bibit.

Hal lain yang perlyu diperhatikan dalam cara menanam lada adalah pembuatan sulur panjat. Tanaman lada adalah termasuk tanaman merambat sehingga anda harus menggunakan tiang panjat sebagai tempat bagi tanaman untuk merambat dan tumbuh dengan baik. Pada awal penanaman dapat dibantu dengan mengikat tanaman pada tiang rambat yang dapat dilepas dengan mudah ikatannya apabila tanaman telah kuat melekat pada tiang rambat.

Selain penanaman yang baik, perlu juga dilakukan proses perawatan untuk menjaga kualitas lada yang dihasilkan. Perawatan tanaman lada antara lain adalah penyiangan, pemangkasan, pemupukan berkala, pengairan, pemberian mulsa, serta pengendalian hama.

Sumber: 1001budidaya.com

Cara Budidaya Bawang Putih

Cara Budidaya Bawang Putih



Pengantar
Tanaman bawang putih (Allium sativum) hampir identik dengan sayur dataran tinggi. Namun, sekarang tanaman ini banyak ditanam di dataran rendah. Lahan penanamannya adalah sawah yang habis ditanami padi. Hasilnya cukup baik walau tak sebaik produksi di dataran tinggi. Kuncinya adalah pemilihan jenis yang cocok untuk dataran rendah.

Syarat tumbuh
Kendala budi daya bawang putih dataran rendah ialah bila tak terpenuhinya cuaca yang sejuk dan kering saat pembentukan umbi. Untuk mengakalinya, bawang putih ditanam pada bulan mei, Juni, atau Juli. Menanam pada musim hujan tak dianjurkan karena tanah jadi terlalu basah dan temperaturnya tak baik untuk pertumbuhan umbi.

Tanah yang disukai bawang putih pH-nya 6,5-7,5. Oleh karena itu, untuk tanah yang asam harus diberi kapur dahulu hingga mendekati netral.

Kembali ke Daftar Isi

Varietas yang dianjurkan
Varietas bawang putih yang cocok dikembangkan di dataran rendah adalah sebagai berikut.

a. Lumbung putih
Daerah yang pertama mengembangkannya adalah Yogyakarta. Umbinya berwarna putih. Ukuran dan berat siung tidak teratur. Sebuah umbi memiliki berat sekitar 7 g dengan diameter 3-3,5 cm, jumlah siung per umbi 15-20 buah. Daun berukuran sempit, lebarnya kurang dari 1 cm. Posisi daun tegak. Produksi rata-ratanya 4-7 ton/ha.

b. Jati barang
Banyak dikembangkan di daerah Brebesm Jawa Tengah. Umbinya tak putih benar melainkan kekuningan tetapi kulit luarnya tetap putih. Penampilan umbi agak kecil, diameter sekitar 3,5 cm. Sebuah umbi memiliki berat sekitar 10-13 g. Ada 15-20 siung yang tersusun secara tak teratur pada umbi. Rata-rata produksinya antara 3-3,5 ton/ha.

c. Bagor
Varietas ini berasal dari Nganjuk, Jawa Timur. Kulit umbinya yang putih buram berdiameter 3-3,5 cm. Umbinya berwarna kuning. Bentuk umbi tak terlalu bulat melainkan agak lonjong. Berat sebuah umbi hanya 8-10 dengan jumlah siung 14-21 per umbi. Dari satu hektar lahan dapat dihasilkan 5-7 ton bawang putih.

d. Sanur
Bawang putih varietas sanur banyak dikembangkan di Pulau Dewata, Bali Umbinya berukuran besar, berdiameter 3,5-4 cm. Sebuah umbi memiliki berat 10-13 g. Selubung kulit berwarna putih, umbinya sendiri berwarna kuning. Susunan siung pada umbi tidak teratur dengan jumlah siung per umbi 15-20 buah. Hasil umbi yang dapat dipanen sekitar 4-6 ton/ha.

Varietas bawang putih yang terkenal seperti lumbu hijau dan lumbu kuning kurang mampu beradaptasi dengan dataran rendah. Lumbu hijau cocok untuk dataran tinggi, sedangkan lumbu kuning masih toleran dengan dataran medium.

Kembali ke Daftar Isi

Bibit
Bibit bawang putih yang baik penting untuk mendapatkan pertumbuhan lapang dan hasil yang tinggi. Sebaiknya bibit bawang putih memenuhi kriteria-kriteria berikut.

a. Bagian pangkal batang padat (berisi penuh dan keras).
b. Siung berpenampilan licin dan tegar, tidak kisut.
c. Tunas terlihat segar bila siung dipatahkan.
d. Berat siung sekitar 1,5-3 g, bentuk normal.
e. Bebas hama-penyakit.

Bila bibit yang digunakan beratnya 3 g/siung maka kebutuhan per hektarnya adalah 1.600 kg. Sedang untuk ukuran siung yang kecil (sekitar 1 g) menghabiskan 670 kg/ha.

Meskipun yang ditanam sebagai bibit adalah siung, tetapi kalau membeli bibit sebaiknya dalam bentuk umbi. Hal itu disebabkan bawang putih dalam bentuk umbi lebih tahan lama daripada bentuk siung. Umbi boleh dipecah menjadi siung paling tidak 1-2 hari sebelum tanam.


Penanaman
Sawah yang sudah ditanami padi adalah lahan yang cocok untuk bawang putih dataran rendah. Petani memang sering menyeling penanaman sawahnya. Bila sawah ingin ditanami palawija juga maka pola tanam yang dianjurkan adalah sebagai berikut.

padi > bawang putih > jagung > padi > bawang putih

Sebelum penanaman, lahan diolah terlebih dahulu. Tanah yang asam dinetralkan sebulan sebelum tanam. Bila pH kurang dari 6, dosis kapurnya sekitar 1-2 ton/ha.

Seandainya bekas panen pada sawah masih ada maka perlu dibersihkan. Lantas buat bedeng-bedengan yang lebarnya 80-120 cm dan tingginnya 40 cm. Panjang bedengan bisa disesuaikan dengan kondisi lahan. Jarak antar bedengan antara 10-20 cm. Nantinya ini akan berguna sebagai saluran air dan tempat lalu lalang saat melakukan pemeliharaan atau panen.

Apabila lahan yang hendak ditanami bukan bekas sawah, tanah harus dibajak atau dicangkul hingga benar-benar gembur. Bila tak gembur, bisa berakibat fatal pada produksi. Seperti diketahui bawang putih adalah tanaman yang dipanen umbinya. Prinsip budi daya yang diterapkan adalah mengupayakan semaksimal mungkin pertumbuhan umbi tersebut. Tanpa tanah yang gembur umbi akan sulit berkembang.

Setelah tanah gembur, dilanjutkan dengan ukuran siung benih yang dipakai. Siung besar membutuhkan jarak tanam renggang sekitar 15 x 10 cm. Untuk pembibitan digunakan jarak tanam 10 x 10 cm. Posisi siung saat ditanam tegak. Kedalamannya 5-7 cm dari permukaan tanah.



Pemeliharaan
Mulsa perlu diberikan setelah bibit ditanam. Mulsa yang murah adalah alang-alang atau jerami padi. Tutupi bedengan secara merata setebal 3 cm.

Gulma secara tak langsung sudah terhalang pertumbuhannya dengan adanya mulsa. Akan tetapi, gulma yang tumbuh di saluran air atau sela-sela mulsa tetap perlu dicabut. Apabila areal pertanaman bawang putih cukup luas maka gulma dapat diberantas dengan herbisida TOK 50 WP.

Saluran air yang dibuat perlu dialiri agar tanaman tumbuh baik. Bila musim hujan penyiraman hanya dilakukan saat tampak kekurangan air. Saat musim kemarau perlu pengairan sendiri yang intensif. Caranya dapat dengan melakukan penyiraman ke bedengan pertanaman ataupun dengan penggenangan saluran-saluran air.



Pemupukan
Lahan seluas satu hektar membutuhkan pupuk kandang sebanyak 10-20 ton. Pemberiannya cukup dengan cara mencampurkan secara merata pada bedengan. Pemberian pupuk kandang umumnya pada saat pengolahan tanah atau sebelum tanam.

Tambahan pupuk kimia seperti Urea, TSP, dan ZK 200 kg per hektar. Pemberian dilakukan secara bertahap, yakni saat tanaman berumur 15, 30, dan 40 hari.


Hama dan penyakit
Jenis hama yang sering mengganggu tanaman bawang putih antara lain Thrips tabaci atau hama bodas. Gejala serangan terlihat pada daun berupa bercak mengilap dan luka bekas gigitan yang berbentuk bintik-bintik berwarna putih. Perkembangan dan penyebaran hama ini cepat sekali. Cara mengatasinya dengan insektisida fosfororganik, seperti Bayrusil 250 EC yang mengandung bahan aktif kuinalfos, Mesurol 50 WP yang mengandung bahan aktif merkaptodimetur, ataupun Azodrin 15 WSC dan Nuvacron 20 SCW yang mengandung bahan aktif monokotofos. Konsentrasi insektisida yang dipakai 2 ml/l air. Semprotkan setiap 7 hari sekali saat tanaman baru tumbuh hingga berumur 10 minggu sebagai pencegahan.

Tanaman bawang putih yang diserang tungau menunjukkan gejala sebagai berikut. Dari kejauhan daun terlihat berwarna abu-abu karena cairan daunnya dihisap tungau. Bila musim kemarau lebih banyak lagi tungau menyerang. Karena tak begitu berbahaya, hama ini kurang ditakuti. Untuk pengendaliannya, digunakan akarisida, seperti Meotrin 50 EC yang mengandung bahan aktif fenpropatrin atau Roxion 40 EC yang mengandung bahan aktif dimetoat. Konsentrasinya 2 ml/l air. Penyemprotan dimulai sejak tanaman berumur 9 minggu hingga 2 minggu sebelum panen dengan selang waktu seminggu sekali.

Penyakit mati ujung daun disebabkan oleh cedawan Phytophtora porri. Mula-mula ujung daun berbercak kuning. Setelah itu cendawan turun ke bawah dan ujung daun mengering berwarna putih. Akhirnya daun mati seperti dipilin. Bila cuaca lembab, kerusakan akan lebih parah. Tindakan penanggulangannya adalah dengan memberikan fungisida Benlate dengan konsentrasi 0,5 g/l air. Bisa juga dengan menyemprotkan Dithane M-45 dengan konsentrasi 1-2 g/l. Sejak tanam hingga umur 60 hari fungisida disemprotkan dengan interval 7 hari.

Penyakit downy mildew atau embun tepung disebabkan oleh mikroorganisme Perenspora destructor. Gejala serangannya dimulai dengan munculnya bintik abu-abu atau hijau pucat. Warna bintik berubah menjadi ungu kemudian kuning. Daun mengering, menjalar hingga ke pangkal. Akhirnya daun seprti tertutup tepung hitam yang merupakan cendawan itu sendiri. Untuk penanggulangannya semprotkan Dithane M-45 dengan konsentrasi 2 g/l air. Penyemprotan dilakukan seminggu sekali. Saat cuaca berkabut atau hujan jarak semprot bisa dirapatkan menjadi 2 kali seminggu. Waktu semprot mulai dari tanaman berumur 15 hari hingga 2 minggu sebelum panen.



Panen
Bila ditanam sekitar Mei-Juli maka bulan Agustus-Oktober sudah dapat dipanen. Panen dilakukan saat tanaman berumur 90-120 hari dari saat tanam.

Ciri-ciri bawang putih siap panen terlihat pada daunnya yang menguning atau kering serta tangkai batang yang mengeras. Bila ciri-ciri ini terlihat sudah 50% dari total tanaman maka panen dapat dilakukan.

Panen dilakukan dengan cara mencabut semua bagian tanaman. Di sentral produksi bawang putih panen biasa dilakukan dengan serombongan tenaga kerja yang terkoordinir. Maksudnya agar panen tak memakan waktu terlalu lama dan hasil per petak atau per hektarnya segera diketahui. Kebanyakan petani mengumpulkan bawnag putih dalam bentuk ikatan-ikatan. Satu ikat biasanya terdiri dari 30 tangkai.

Akar dan daun dibuang dengan menyisakan pangkal daunnya. Selanjutnya tindakan pascapanen dilakukan agar pangkal daun menjadi kering. Untuk ini dilakukan penjemuran selama 15 hari. Sinar matahari terik tidak boleh langsung mengenai umbi bawang putih. Oleh karena itu, lebih baik dijemur di teritisan rumah atau tempat terlindung. Pada malam hari umbi diletakkan di tempat terlindung.

Setelah kering umbi diletakkan di para-para bambu atau gudang yang baik. Sebaiknya gudang difumigasi dahulu agar bebas hama. Pestisida Photoxin 55% bisa disemprotkan sebagai fumigan.

Sumber: 1001budidaya.com

Cara Menanam Lobak

Cara Menanam Lobak



Pendahuluan Lobak adalah tumbuhan yang termasuk famili: Cruciferae. Bentuk umbi lobak seperti wortel, tapi isi dan kulitnya berwarna putih. Saat ini daerah yang banyak ditanami lobak adalah dataran tinggi Pangalengan, Pacet,Cipanas, dan Bedugul. Luas areal tanaman lobak di Indonesia saat ini berkisar 15.700 ha. Syarat Tumbuh Tanah yang baik untuk tanaman lobak adalah tanah gembur, mengandung humus (subur) dan lapisan atasnya tidak mengandung kerikil (batu-batu kecil). Tanaman mudah ditanam baik di dataran rendah maupun tinggi (pegunungan). Derajat keasaman tanah 5-6. Waktu tanam adalah musim hujan atau awal musim kemarau. Namun kalau menanam pada musim kemarau, tanaman harus cukup air. Benih & Bibit Lobak ditanam dari bijinya. Bibit lobak tidak perlu didatangkan dari luar negeri (impor), cukup dari hasil biji sendiri karena tanaman ini mudah berbunga dan berbiji. Biji-biji tersebut dapat ditanam langsung di kebun tanpa disemai terlebih dulu. Untuk penanaman seluas 1 ha diperlukan biji sebanyak 5 kg dengan daya kecambah 75%. Persiapan Lahan Sebelum biji ditanam, lahan yang akan ditanami diolah terlebih dulu dengan dicangkul sedalam 30-40 cm. Kemudian diberi pupuk kandang fermentasi atau kompos 5 ton/ha. Setelah tanah diratakan, semprot dengan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air  & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air merata di permukaan lahan, diamkan selama 7 hari. Dibuat alur dengan jarak antaralur 30 cm.Sebaiknya alur tersebut dibuat membujur dari arah barat ke timur agar sinar matahari masuk ke tanaman sebanyak-banyaknya. Penanaman. Biji langsung ditanam tanpa disemai terlebih dahulu. Biji ditanam pada lubang tanam sebanyak (2-3) biji/lubang tanam. Ditutup dengan tanah tipis-tipis. Biji akan tumbuh setelah 4 hari kemudian. Untuk meningkatkan kesehatan tanaman, pertumbuhan akar, dan untuk meningkatkan ketersediaan hara, semprot dengan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air  & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air. Pemeliharaan tanaman Setelah umur 2-3 minggu, tanaman mulai disiang sambil dibuat guludan. Guludan dibuat dengan cara tanah di sepanjang barisan tanaman ditinggikan. Penyiangan (weeding) dilakukan (2–3) kali, dengan menyingkirkan gulma di sekitar daerah perakaran. Sambil tanah didangir, tanaman diperjarang. Caranya tanaman yang tumbuh kerdil dicabut dan yangsubur ditinggalkan. Setelah diperjarang, jarak tanaman menjadi 10-20 cm. Pemupukan. Pada umumnya petani jarang memberikan pupuk buatan. Akan tetapi agar diperoleh hasil yang memuaskan, tanaman lobak sebenarnya perlu diberikan pupuk buatan. Pupuk dasar, pupuk yang digunakan, untuk lahan seluas 1 ha, adalah campuran (3 –5 ) ton pupuk kandang fermentasi + 40 kg Urea + 10 kg SP-36 + 10 kg KCl. Pupuk diberikan dalam lubang tugal sekitar 5 cm dari tanaman pada (3–7) hari setelah tanam, diaduk secara merata, dan disebar merata pada bedengan/alur tanam. Pupuk sebaiknya diberikan pada waktu tanah didangir. Pupuk susulan, sebagai pupuk susulan gunakan campuran 20 kg Urea + 20 kg SP-36 + 40 kg KCl, diberikan pada (25-30) HST. Pupuk ditempatkan di sekeliling tanaman, dan selanjutnya dilakukan pembumbunan, sehingga membentuk guludan, yang berasal dari tanah di sepanjang barisan yang ditinggikan. Pemupukan dilakukan setelah penyiangan gulma. Penyemprotan larutanPOC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air  & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air dilakukan pada 4 – 30 HST, dengan cara disemprotkan berkala 5 – 7 hr sekali pada tanaman secara merata. Sedangkan penyemprotan larutanPOC WarungTani II dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air  & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air dilakukan pada 30 – 60 HST, dengan cara disemprotkan berkala 5 – 7 hr sekali pada tanaman secara merata. Hama & Penyakit Untuk mencegah penyakit pada tanaman lobak, dilakukan penyemprotan larutan WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air  & WT Ajuvant  dosis 2 ml/lt air setiap 2 minggu. Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dapat dilakukan dengan WT Bvr  dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant  dosis 2 ml/lt air Panen. Umur panen pada tanaman lobak adalah 60 HST. Pemungutan buah jangan sampai terlambat, karena keterlambatan dalam memungut hasil akan menyebabkan umbi menjadi kayu dan rasanya juga tidak enak (kapus-kapus). Jika hal tersebut terjadi, umbi lobak tidak akan laku dijual. Tanaman yang terawat dapat menghasilkan umbi 15-20 ton/ha. Bahkan ada jenis lobak yang dapat menghasilkan umbi beratnya hingga mencapai 0,5-1 kg tiap tanaman dan rasa umbinya pun enak dimakan.

Sumber: tanamandanmakanancindiaf.blogspot.co.id

Cara Menanam Kembang Kol Yang Baik Dan Benar

Cara Menanam Kembang Kol Yang Baik Dan Benar


Bunga kol (Brassica oleracea var. botrytis L. subvar. cauliflora DC) adalah jenis sayuran yang masuk dalam famili Brassicaceae (jenis kol dengan bunga putih kecil). Masyarakat Indonesia biasa menyebutnya kubis bunga atau blum kol (berasal dari bahasa Belanda Bloemkool). Tanaman ini berasal dari Mediterania yang memiliki iklim subtropis, dan dikembangkan oleh Mc.Mohan ahli benih dari Amerika pada tahun 1866. Bunga kol diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad XIX yang dibawa oleh orang-orang dari India.

Untuk membudidayakan bunga kol, awalnya hanya bisa ditanam di daerah yang memiliki temperatur minimum 15.50-180 C dan maksimum 240 C dengan kelembaban optimum antara 80-90%.. Tapi dengan diciptakannya kultivar baru yang tahan terhadap temperatur tinggi, membuat budidaya bunga kol juga dapat dilakukan di dataran rendah (0-200 m dpl) serta menengah (200-700 m dpl).

Bunga kol lebih menyukai tanah lempung daripada tanah yang liat, tapi bisa toleran pada tanah berpasir atau liat berpasir. Tanah harus subur, gembur serta mengandung banyak bahan organik. Unsur hara mikro yang ada pada tanah tidak boleh kekurangan magnesium (Mg), molibdenum (Mo) dan Boron (Bo). Jika kurang, maka harus dicukupi dari pupuk.

Untuk dapat membudidayakan kembang kol/bunga kol dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal, berikut kami tampilkan beberapa cara menanam kembang kol yang baik berikut ini :

I. Persemaian

Untuk menyemai bunga kol dapat dilakukan di dalam bumbung yang terbuat dari daun pisang atau kertas plastik berdiameter 4-5 cm dengan tinggi 5 cm atau menggunakan polybag berukuran 7×10 cm. Media yang digunakan adalah pupuk kandang dan campuran tanah halus dengan perbandingan 2:1. Sebelum digunakan, media harus disterilkan dengan cara mengukus media semai pada suhu 55-100˚C selama 30-60 menit. Dapat pula dengan menyiramkan larutan formalin 40% kemudian ditutup plastik selama 24 jam untuk selanjutnya diangin-anginkan.

Selama persemaian harus dilakukan penyiraman dua kali sehari, naungan persemaian dibuka setiap pagi dan sore, menyiangi gulma di sekitar tanaman, dan memberikan larutan urea dengan konsentrasi 0,5 gr per liter serta menyemprotkan pestisida ½ dosis.

II. Persiapan Lahan

Awal langkah persiapan lahan dilakukan dengan membuat bedengan selebar 80-100 cm dengan tinggi 35 cm, dan jarak antar bedeng 40 cm. Cara pembuatan Bedengan, yakni dengan membersihkan lahan dari tanaman liar dan sisa-sisa akar kemudian dicangkul sedalam 40-50 cm. Selain membuat bedengan juga dilakukanlah pengapuran lahan jika pH tanah lebih rendah dari 5,5. Dosis pengapuran antara 1-2 ton/ha dalam bentuk kalsit atau dolomit.

Kapur dimasukkan ke dalam tanah pada saat pembuatan bedengan. Selama pembuatan bedengan itu pula dilakukan pemupukan dengan dosis pupuk kandang berkisar antara 12,5-17,5 ton/ha, serta pupuk dasar berupa ZA, Urea, SP-36 dan KCl dengan dosis masing-masing 250 kg yang disebar me rata dan dicampur dengan tanah di bedengan.

III. Penanaman

Waktu tanam dapat dilakukan pada pagi atau sore hari. Sementara untuk bibit yang akan ditanam, harus memiliki 3-4 helai daun atau kira-kira berumur 1 bulan, dengan jarak tanam 50×50 cm untuk kultivar dengan tajuk melebar dan 45×65 cm untuk kultivar dengan tajuk tegak.. Saat penanaman, lakukan dengan hati-hati dan jangan sampai merusakkan akar atau daun.

IV. Pemeliharaan

Untuk langkah-langkah pemeliharaan terdiri atas berbagai aktifitas diantaranya adalah:

a. Penyulaman

Untuk tanaman bunga kol yang rusak ( tidak sehat ) atau yang mati harus diganti dengan tanaman baru atau yang lazim disebut penyulaman. Penyulaman dilakukan sampai tanaman berumur 2 MST.

b. Penyiangan

Penyiangan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman. Penyiangan dihentikan pada akhir fase vegetative.

c. perempelan

Untuk tunas yang keluar dari cabang, harus dilakukan perempelan sedini mungkin agar ukuran dan kualitas massa bunga dapat terbentuk optimal. Setelah massa bunga terbentuk, agar massa bunga ternaungi dari cahaya matahari, maka daun-daun tua diikat. Penaungan berfungsi untuk mempertahankan warna bunga agar tetap putih.

d. pemupukan

Pemberian pupuk susulan sebanyak 3 kali dilakukan selama masa pertumbuhan:

- Pertama, diberikan 7-10 HST yang terdiri dari SP-36 150 kg/ha, Urea 75 kg/ha, ZA 150 kg/ha, dan KCl 75 kg/ha

- Kedua, diberikan 20 HST yang terdiri dari Urea 75 kg/ha, ZA 150 kg/ha SP-36 75 kg/ha, dan KCl 150 kg/ha.

- Ketiga, diberikan 30-35 HST yang terdiri dari Urea 100 kg/ ha, ZA 150 kg/ha dan KCl 150 kg/ha. Jika perlu diberikan juga pupuk daun dengan kadar N dan K tinggi.

V. Pengairan dan Penyiraman

Agar tumbuh dengan baik, tanaman bunga kol harus diairi pada pagi dan sore hari, 1 terutama pada saat tanaman berada pada fase pertumbuhan awal dan pembentukan bunga.

VI. Pengendalian HPT

Untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman (HPT) kembang kol, dilakukan lewat rotasi tanaman dengan tanaman selain famili kubis-kubisan. Sedang untuk pengendalian biologis dengan cara mengaplikasikan organisme yang menjadi musuh bagi hama serta mengaplikasikan pestisida biologis atau kimiawi.

III. Penanaman

Waktu tanam dapat dilakukan pada pagi atau sore hari. Sementara untuk bibit yang akan ditanam, harus memiliki 3-4 helai daun atau kira-kira berumur 1 bulan, dengan jarak tanam 50×50 cm untuk kultivar dengan tajuk melebar dan 45×65 cm untuk kultivar dengan tajuk tegak.. Saat penanaman, lakukan dengan hati-hati dan jangan sampai merusakkan akar atau daun.

IV. Pemeliharaan

Untuk langkah-langkah pemeliharaan terdiri atas berbagai aktifitas diantaranya adalah:

a. Penyulaman

Untuk tanaman bunga kol yang rusak ( tidak sehat ) atau yang mati harus diganti dengan tanaman baru atau yang lazim disebut penyulaman. Penyulaman dilakukan sampai tanaman berumur 2 MST.

b. Penyiangan

Penyiangan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman. Penyiangan dihentikan pada akhir fase vegetative.

c. perempelan

Untuk tunas yang keluar dari cabang, harus dilakukan perempelan sedini mungkin agar ukuran dan kualitas massa bunga dapat terbentuk optimal. Setelah massa bunga terbentuk, agar massa bunga ternaungi dari cahaya matahari, maka daun-daun tua diikat. Penaungan berfungsi untuk mempertahankan warna bunga agar tetap putih.

d. pemupukan

Pemberian pupuk susulan sebanyak 3 kali dilakukan selama masa pertumbuhan:

- Pertama, diberikan 7-10 HST yang terdiri dari SP-36 150 kg/ha, Urea 75 kg/ha, ZA 150 kg/ha, dan KCl 75 kg/ha

- Kedua, diberikan 20 HST yang terdiri dari Urea 75 kg/ha, ZA 150 kg/ha SP-36 75 kg/ha, dan KCl 150 kg/ha.

- Ketiga, diberikan 30-35 HST yang terdiri dari Urea 100 kg/ ha, ZA 150 kg/ha dan KCl 150 kg/ha. Jika perlu diberikan juga pupuk daun dengan kadar N dan K tinggi.

V. Pengairan dan Penyiraman

Agar tumbuh dengan baik, tanaman bunga kol harus diairi pada pagi dan sore hari, 1 terutama pada saat tanaman berada pada fase pertumbuhan awal dan pembentukan bunga.

VI. Pengendalian HPT

Untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman (HPT) kembang kol, dilakukan lewat rotasi tanaman dengan tanaman selain famili kubis-kubisan. Sedang untuk pengendalian biologis dengan cara mengaplikasikan organisme yang menjadi musuh bagi hama serta mengaplikasikan pestisida biologis atau kimiawi.

Sumber: www.kebunpedia.com

Petunjuk Budidaya Buah Tin Secara Benar

Petunjuk Budidaya Buah Tin Secara Benar



Buah Tin sangat kental dan terkenal didalam agama Islam selain masuk kedalam Al'quran, Buah Tin juga masuk kedalam hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Darba. Karena itu juga lah, Buah Tin dibudidayakan selain dari rasanya yang enak dan lezat serta mempunyai keunikan. Di Indonesia sendiri, budidaya Buah Tin masih sangat sedikit, karena Buah Tin ini sendirinya belum tidak ada di Indonesia karena harus mengimpor dari negara asalnya. Buah Tin mempunyai keunikan karena buah yang produktif tidak mengenal musim dan akan terus berbuah dan tidak memiliki bunga. Varian dari Buah Tin ini banyak, setidaknya ada 12 varian yang dapat kita temui yakni tin yordan, tin ungu, red palestine red turki, brown turki, negronne, black ischia, libya, black turki, long yellow, panace tiger, dan juga flanders. Pohon tin yordan merupakan yang paling terkenal di Indonesia karena sangat sering berbuah, jika buahnya matang akan berwarna menguning dan rasanya paling manis dari buah tin lainnya. Karena sering berbuah tanpa mengenal musim, Buah Tin jadi cocok untuk dibudidayakan dan peluang besar untuk mendapatkan untung. Berikut ini cara budidaya Buah Tin yang selalu panen sepanjang tahun.
Pedoman Budidaya Buah Tin Agar Berhasil

1. Pemilihan Bibit Pohon Buah Tin

Bibit pohon Buah Tin haruslah yang berkualitas yang ditandai dengan besaran dari batang bibit jika dilihat dari secara kasat mata. Besar batangnya jangan sampai sekecil batang pensil karena yang bagus haruslah minimal 2x batang pensil. Kemudian kondisi bibit pohon Buah Tin haruslah prima dan juga telah siap untuk dibawa seperti pada akar apakah akarnya kuat dan banyak atau tidak, atau bisa juga melihat tunas - tunas daun masih segar atau tidak dan juga pilihlah yang berdaun banyak. Jika memang melalui bibit Buah Tin, pilihlah buah yang berwarna hitam untuk dijadikan benih karena ciri dari Buah Tin yang enak dan lezat ialah semakin hitam.
2. Menyiapkan Benih

Setelah memilih bibit benih Buah Tin, selanjutnya ialah ambil buah tin yang telah mengering dan tua, lalu belah buahnya dan juga pisahkan biji yang ada dibuahnya. Jemur biji Buah Tin hingga kering dan angkat biji lalu diletakkan ditempat kering lagi teduh. Siapkan lokasi untuk digunakan penyemaian biji - biji dari Buah Tin, dengan ambil polybag atau bisa nampan khusus untuk penyemaian. Isi campuran tanah, sekam dan atau pupuk kandang serta pasir dengan mempunyai perbandingan 2:2:1. Diamkan tempat penyemaian 2 hari sebelum melakukan penyemaian. Saat ingin melakukan penyemaian, rendam dahulu bibit Buah Tin. Pisahkan bibit yang mengambang karena tumbuhnya akan kecil. Dan ratakan ditempat penyemaian dan tutup dengan tanah secara merata dan tipis. Penyiraman dilakukan dipagi dan sore hari secara rutin dengan menggunakan spray. Sekitar 3-5 minggu bibit Buah Tin akan mengeluarkan tunas. Setelah tunas mencapai 15 cm ketinggiannya, bibit dapat dipindahkan ke plastik polybag sebelum ditanam ditempat permanen.
3. Menyiapkan Lahan Tanam

Siapkan pot yang berukuran besar atau bisa juga drum bekas dengan memotong 2 bagian atau bisa juga diperkarangan rumah yang tidak terlindung dari sinar matahari dengan membuat lubang tanam 50x50 cm dan kedalaman 50x60cm, isi pot dengan campuran tanah dan juga pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Tanah yang digunakan haruslah yang gembur dan juga subur, dapat juga dicampur dengan pasir sedikit. Biarkan pot selama 2 minggu sebelum akan ditanami.
4. Menanam Bibit Buah Tin

Bibit dari Buah Tin yang siap ditanam bisa dipindahkan ketempat penanaman permanen dengan melepas polybag secara perlahan supaya tanah penyemaian tidak hancur. Masukkan ketempat tanam dan tutup kembali dengan menggunakan tanah, dan padatkan dengan perlahan. Setelah penanaman, siram bibit dengan sewajarnya agar buah tin tidak busuk.
5. Merawat Tanaman Buah Tin

Perawatan Buah Tin tidak begitu sulit karena tanaman ini telah beradaptasi dengan iklim yang ada di Indonesia. Dengan lakukan penyiraman secara teratur dipagi dan sore hari. Bersihkan tumbuhan liar yang ada disekitar buah tin. Untuk pemupukan, bisa dilakukan ketika umur pohon Buah Tin telah mencapai 4 bulan.
6. Pemanenan Buah Tin

Untuk pemanenan karena buah tin tidak mengenal musim, setelah 4 bulan penanaman buah tin akan mulai menghasilkan.

Demikianlah informasi mengenai cara budidaya buah tin yang selalu panen sepanjang tahun. Untuk mendapatkan informasi lainnya mengenai cara budidaya lain, silahkan berkunjung ke blog cara budidaya, semoga bermanfaat.

Sumber: deedzarinthebest.blogspot.co.id